PUSPAS UNAIR Kembali Salurkan Bantuan ke Mahasiswa

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Pusat Pengelolaan Dana Sosial (PUSPAS) Universitas Airlangga kembali menyalurkan dana bantuan untuk pendidikan. Bantuan pendidikan tersebut diberikan kepada tim mahasiswa Fakultas Keperawatan (FKp) UNAIR untuk mengikuti kompetisi inovasi di Taiwan.

Mewakili timnya, Ketua Tim Ardina Nadya Wahyuhermanto dan Achmad Ubaidillah Mughni, salah seorang anggotanya, menerima langsung bantuan itu dari Ketua PUSPAS UNAIR Dr. Tika Widiastuti, SE., M.Si. Penyaluran tersebut dilakukan pada Jum’at (25/1/2019) di Kantor PUSPAS UNAIR, Lantai 4, Kantor Manajemen UNAIR.

Ardina saat ditemui seusai penyaluran tersebut mengungkapkan bahwa timnya mengajukan bantuan pembiayaan untuk mengikuti International Innovation and Invention Competition di Taiwan. Bersama ketiga temannya, dia membuat produk inovasi bernama Bath Bomb. Yakni, inovasi dari daun Jarak (Jatropha Curcas L.Euphorbiaceae) untuk menghilangkan rasa pegal pada tubuh.

”Kami awalnya, memiliki kendala soal pembiayaan. Akhirnya, kami mengajukan proposal ke PUSPAS UNAIR,” ujarnya.

”Peserta dari Indonesia ada tiga tim. Salah satunya adalah UNAIR. Satu tim kami empat orang,” imbuh mahasiswa FKp angkatan 2016 itu.

Menambahkan pernyataan Ardina, Achmad mengungkapkan bahwa bantuan tersebut ditujukan untuk pembiayaan registrasi dalam kompetisi itu. Total biaya registrasi dalam kompetisi tersebut mencapai Rp 7 juta.

”Selain dari UNAIR, ada dari Undip (Universitas Diponegoro, Red) dan UB (Universitas Brawijaya),” kata Achmad perihal peserta dari Indonesia.

Sementara itu, Dr. Tika membenarkan soal penyerahan bantuan pembiayaan tersebut. Hal itu, lanjut dia, memang menjadi peran serta tugasnya sebagai unit pengumpulan dan pengelolaan dana sosial. Khususnya, untuk menunjang kegiatan pendidikan di UNAIR.

Ditambahkan oleh Dr Tika, PUSPAS UNAIR memiliki tiga program prioritas. Yang pertama adalah beasiswa, kedua student exchange, dan ketiga ditujukan untuk seluruh aktivitas yang terkait dengan pencapaian WCU (World Class University).

”Jadi, output yang mengarah pada pencapaian WCU masuk menjadi prioritas,” ungkapnya.

Rektor UNAIR, lanjut Dr Tika, memiliki komitmen yang kuat terhadap problem mahasiswa soal biaya pendidikan. Karena itu, beasiswa menjadi salah satu prioritas. Selain itu, Student Exchange, juga aktivitas akademik di internasional, khususnya untuk meningkatkan academic reputation UNAIR. (*)

 

Penulis: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).