Dari Bidang Sains dan Sosial, Profesor UNAIR-Jepang Diskusi Rancang Penelitian Kolaborasi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Sejumlah profesor dari Jepang dan Universitas Airlangga menggelar diskusi interaktif di Lembaga Penyakit Tropis (LPT) atau Institute of Tropical Disease (ITD) pada Selasa (8/1/2019). Diskusi mendalam yang diikuti profesor dari beberapa kampus di Jepang itu bertajuk The First Workshop on Research Cooperation of Humanities and Science for Implementing Global Welfare selama dua hari. Tepatnya pada Selasa sampai Rabu (8–9/1/2019).

Latar belakang penyelengaraan workshop itu didasari kerja sama antara UNAIR dan Kobe University yang sudah lama terjalin selama ini. Tepatnya melalui ITD, juga lembaga UNAIR yang lain, dalam melakukan penelitian dalam bidang health science.

Kerja sama dan kolaborasi yang baik tersebut akhirnya menginisiasi penyelengaraan workshop itu dengan melibatkan sejumlah universitas dan institusi di Jepang lainnya. Tercatat terdapat empat pihak, baik universitas maupun lembaga, yang turut terlibat. Yakni, Tokyo Women’s Medical University, Kyoto University, Kobe University, dan Japan International Cooperation Agency, juga Victoria University of Wellington.

Di temui pada sela-sela workshop tersebut, Ketua ITD Prof Inge Lusida membenarkan penyelengaraan workshop itu sebagai awal kolaborasi penelitian. Profesor dari kedua pihak, UNAIR dan Jepang, saling memaparkan penelitiannya masing-masing. Penelitiannya pun, lanjut Prof Inge, mencakup lintas bidang, yaitu bidang sains dan sosial.

”Hari ini (Selasa, Red) dan besok itu workshop, terutama antara scientist dari Kobe University (juga yang lain) dan Institute of Tropical Disease Airlangga University. Workshop ini dalam rangka merancang rencana untuk kerja sama penelitian di bidang science dan sosial,” ujarnya.

”Ini menjadi hal yang menarik. Karena, kita bisa merancang penelitian gabungan yang melibatkan bidang science dan sosial. Ini sangat menarik,” tambahnya.

Terkait dengan workshop itu, Prof Inge menjelaskan bahwa profesor yang hadir saling berbagi pengalamannya, khususnya aktivitas penelitian mereka di Jepang dan beberapa negara di dunia. Total ada sepuluh profesor dari Jepang yang hadir. Di sisi lain, profesor dari UNAIR juga melakukan hal yang serupa. Hasil penelitian terkait kasus-kasus terkini yang dihadapi di Indonesia, juga di dunia, turut dipaparkan.

Sementara itu, Wakil Rektor III UNAIR Prof Amin Alamsjah dalam audensi pada Senin (7/1/2019) mengungkapkan bahwa langkah tersebut adalah kerja sama yang bagus karena mencakup multidisiplin ilmu dan melibatkan banyak pihak. Upaya memperkuat kualitas universitas terus didorong UNAIR melalui kolaborasi penelitian lintas negara semacam itu, terutama dengan Jepang.

”Selama ini kita punya sejarah panjang kerja sama dengan Jepang, khususnya dengan Kobe University dalam hal kesehatan saja. Sekarang kita tingkatkan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi dan bidang sosial,” tuturnya.

Prof Amin menyampaikan hasil dari workshop tersebut diharapkan nanti bisa lebih komprehensif, terkait dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, workshop tersebut menjadi medium memperkuat dan mengembangkan kerja sama lainnya ke depan. (*)

 

Penulis: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).