Efektifkah Ekonomi Digital di Indonesia?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Marketplus
Ilustrasi oleh Marketplus

Di era globalisasi saat ini, digital menjadi sebuah keharusan. Kemajuan teknologi memberikan kemudahan dalam segala urusan manusia salah satunya dalam bidang ekonomi. Ekonomi digital pertama kali diperkenalkan oleh Tapscott (1998) yaitu sebuah sosiopolitik dan sistem ekonomi yang mempunyai karakteristik sebagai sebuah ruang intelijen, meliputi informasi, berbagai akses instrumen informasi, kapasitas informasi, dan pemrosesan informasi.

Di Indonesia, masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya ekonomi digital, terlebih dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Tentunya ada kelebihan dan kekurangan tersendiri dalam memanfaatkan layanan tersebut. Di satu sisi, ekonomi digital memberikan keuntungan lebih bagi para pelaku usaha baik produk maupun jasa, namun di sisi lain layanan tersebut dapat menambah angka pengangguran bagi masyarakat yang belum memahami ekonomi digital. Lalu, efektifkah jika ekonomi digital diterapkan di Indonesia?

Dilihat dari sisi manfaatnya, ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya ialah efisiensi. Dengan penggunaan layanan ekonomi digital, masyarakat dapat menggunakan fasilitas yang cepat dan murah. Para pelaku usaha tidak perlu membawa barang dagangannya sendiri ke tempat di mana para konsumen berada. Mereka para pelaku usaha bisa dengan mudah mendapat pelanggan melalui perantara layanan ekonomi digital. Dengan begitu, usaha kecil menengah (UKM) yang tidak memiliki modal terlalu banyak bisa mengembangkan usahanya dengan bersaing di skala nasional maupun internasional.

Selain itu, dengan layanan ekonomi digital masyarakat dapat menemukan metode usaha yang baru. Terbukti dengan adanya digital ekonomi mulai terbentuk berbagai usaha yang menguntungkan seperti layanan belanja online, ojek online, jasa pembayaran online, dan sebagainya. Maka dari itu layanan ekonomi digital dapat mempermudah siapa saja yang ingin menjadi pengusaha.

Dalam bidang produksi, para pengusaha tidak perlu memproduksi barangnya sendiri untuk dijajakan kepada konsumen, melainkan bisa menggunakan metode dropship. Dalam metode tersebut para pelaku usaha dapat mengirimkan barang secara langsung kepada pelanggan dari pemasok. Maka dari itu semua masyarakat berkesempatan untuk menjadi seorang pengusaha bukan menjadi konsumen saja. Dengan semakin banyaknya para pengusaha, akan semakin menguatkan perekonomian Indonesia di masa depan.

Akan tetapi, di sisi lain adanya layanan ekonomi digital dapat mengancam bertambahnya jumlah pengangguran. Sebagai contoh, para pengusaha yang menyerap tenaga kerja sebagai penjaga toko ataupun kasir akan diberhentikan. Hal itu dikarenakan dengan adanya layanan ekonomi digital, penjual bisa bertransaksi langsung melalui layanan yang ada dengan cara yang mudah. Pada gerbang tol, yang semula melakukan transaksi pembayaran melalui penjaga tol, saat ini hanya menggunakan kartu e-toll untuk membayarnya.

Masyarakat yang belum bisa memanfaatkan layanan ekonomi digital akan semakin terpinggirkan dan sulit mencari penghasilan. Saat ini, orang yang memiliki keahlian bekerja tapi tidak diimbangi dengan kecerdasan menggunakan layanan ekonomi digital akan sulit bersaing dengan mereka yang bisa menggunakan layanan tersebut. Bisa kita lihat di sekitar kita, masyarakat lebih memilih jasa taksi atau ojek online untuk bepergian daripada jasa taksi atau ojek biasa.

Layanan ekonomi digital dihadapkan pada masalah yaitu kurangnya kepercayaan masyarakat. Dalam e-commerce misalnya, masih sering ditemukan insiden kecurangan oleh oknum pekerja. Selain itu, data yang ditampilkan oleh para pengguna layanan ekonomi digital sebagian kurang valid dan mengenai kerahasiaan data pribadi juga masih bermasalah karena belum ada regulasi mengenai jaminan data dan sistem transaksi elektronik.

Digital ekonomi sebenarnya bagus untuk dikembangkan di Indonesia. Namun, walaupun pengguna internet di Indonesia cukup tinggi tapi pemanfaatan layanan ekonomi digital masih tergolong rendah. Hal itu dikarenakan kebanyakan masyarakat Indonesia masih menggunakan internet  hanya untuk main game atau bermain media sosial. Oleh karena itu, untuk lebih memaksimalkan layanan ekonomi digital maka perlu adanya pengenalan mengenai ekonomi digital. Dari pengenalan tersebut juga berguna untuk menekan jumlah masyarakat yang tidak bisa menggunakan layanan ekonomi digital. Untuk lebih efektif, pemerintah juga harus meningkatkan infrastruktur seperti akses internet dan kelistrikan yang baik, di samping membuat regulasi mengenai ekonomi digital yang jelas.

Berita Terkait

Najib Rahman

Najib Rahman

Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Angkatan 2017