Millenials Peace Festival, Ajang Kampanye Hargai Perbedaan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
WAKIL Rektor I UNAIR Prof. Djoko Santoso, dr., Sp.PD-KGH., Ph.D., FINASIM., dan Emil Dardak dalam pembukaan Millenials Peace Festival pada Jum’at (23/11) di Aula Amerta, Lantai 4, Kantor Manajemen Kampus C UNAIR. (Foto: Feri Fenoria)
WAKIL Rektor I UNAIR Prof. Djoko Santoso, dr., Sp.PD-KGH., Ph.D., FINASIM., dan Emil Dardak dalam pembukaan Millenials Peace Festival pada Jum’at (23/11) di Aula Amerta, Lantai 4, Kantor Manajemen Kampus C UNAIR. (Foto: Feri Fenoria)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga dipercaya menggelar kegiatan anak muda bertajuk Millenials Peace Festival pada Jum’at–Minggu (23–25/11). Pergelaran event di UNAIR itu melanjutkan kegiatan serupa yang digelar di empat kota sebelumnya. Yakni, Jakarta, Bandung, Palangkaraya, dan Pontianak. Surabaya melalui UNAIR menjadi kota kelima penyelengaraan event yang menyasar anak muda milenial tersebut.

Pergelaran event tersebut juga merupakan buah kerja sama UNAIR bersama dengan Global Peace Foudation (GPF). Kali ini event itu mengangkat tema ”Unity in Diversity week”. Event tersebut juga terbuka untuk kalangan umum.

Pembukaan Millenials Peace Festival digelar pada Jum’at (23/11) di Aula Amerta, Lantai 4, Kantor Manajemen UNAIR. Di depan mahasiswa dari internal serta eksternal UNAIR, turut hadir memberikan keynote speech Wakil Gubernur Jawa Timur Terpilih Emil Dardak.

Pada hari kedua, agenda yang digelar meliputi Youth Assmbly, Peace Circle, Peace Project, dan Bincang Damai Nusantara. Selanjutnya, hari ketiga meliputi Charity, Traditional Games, Campaign, dan Flashmob.

Sintya Rahmi dari GPF menyebutkan bahwa berdasar riset, anak muda menjadi target utama terorisme. Sikap alami yang melekat pada anak muda memiliki potensi untuk dibelokkan. Khususnya menyangkut prinsip dan pandangan tertentu.

”Dan, kita tahu, anak muda tempatnya ada di sekolah (SMA, Red) dan universitas,” ujarnya.

Karena itu, Sintya menyebut diperlukan penanaman nilai-nilai penghargaan pada perbedaan. Salah satunya melalui Millenials Peace Festival tersebut. Dalam event itu, acaranya terbagi atas kegiatan dalam ruang, juga berupa aksi. Turut digelar acara mengunjungi rumah-rumah ibadah dari beberapa agama.

”Kita sesama manusia adalah bersaudara,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor I UNAIR Prof. Djoko Santoso, dr., Sp.PD-KGH., Ph.D., FINASIM, dalam sambutannya menekankan tugas dan kewajiban yang dipikul para mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan. Segala proses pendidikan selama menjadi mahasiswa mesti diarahkan pada upaya mendukung kesejahteraan masyarakat. Mahasiswa, lanjut Prof. Djoko, harus menyadari kiprah mereka sebagai agen-agen perubahan.

Sebagai calon pemimpin masa depan, Prof Djoko juga menyebut tentang prinsip-prinsip negara yang tetap harus di pegang. Yakni, UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kempat prinsip yang sudah final tersebut tetap menjadi dasar para generasi muda untuk berkarya dan memajukan Indonesia.

”Poinnya sebagai mahasiswa, adalah kalian menjadi orang yang memiliki jiwa yang penuh manfaat,” sebutnya. (*)

 

Penulis: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).