Mengenal Shibori, Batik Celup Asal Jepang yang Dikembangkan Dosen Keperawatan UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kain batik shibori dijemur di bawah terik sinar matahari hingga mengering. (Foto: Fariz Ilham Rosyidi)

UNAIR NEWS – Dilansir dari kumparan.com shibori berasal dari Jepang yang mempunyai kata kerja shiboru, yakni, teknik pewarnaan kain yang mengandalkan ikatan dan celupan. Motif yang dihasilkan seringkali tak jauh berbeda dengan batik. Tak heran, jenis kain yang satu ini sering kali disebut dengan batik celup Jepang.

Pada dasarnya pembuatan Shibori mirip seperti membatik, di mana beberapa bagian kain dilindungi agar tidak terkena pewarna. Sehingga, hasil akhir pewarnaan memberikan pola sesuai dengan bagian yang diwarnai dan dilindungi.

Untuk menyelami lebih jauh, kali ini tim UNAIR NEWS berhasil menemui Elida Ulfiana Ns.,M.Kep dosen Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga untuk mempelajari lebih jauh bagaimana proses pembuatan batik shibori.

“Proses pembuatan batik shibori itu mudah, bahannya mudah didapatkan, dan tidak memakan waktu  lama, maka hal ini sangat cocok menjadi pilihan bagi kaum ibu untuk belajar keterampilan dan juga dapat menjadi pilihan untuk berwirausaha,” ucap Elida.

Proses Pembuatan

Dalam membuat batik shibori, perlengkapan yang dibutuhkan cukup sederhana. Di antaranya berupa kain primis, penjepit pakaian, karet, baskom, air, sendok, serta pewarna kain.

Proses pembuatan batik shibori dimulai dengan melipat kain primis menggunakan penjepit pakaian lalu dilipat panjang dan kecil agar sesuai dengan motifnya. Setelah dilipat, kain diikat menggunakan karet dengan bentuk segi empat atau segi tiga sesuai pola yang diinginkan.

Tuangkan pewarna kain jenis remasol dan water glasses ke baskom yang sudah diberi air. Kemudian, aduk secara merata menggunakan sendok. Celupkan kain yang terikat karet tadi ke dalam larutan pewarna dengan hati-hati, pastikan sampai meresap ke kainnya. Selanjutnya, tiriskan dan diamkan beberapa menit, lalu lepaskan karet yang terikat di kain.

Angkat dan bentangkan kain dengan 2 orang, lalu bilas kain dengan air bersih. Jemur kain di bawah terik sinar matahari, pastikan sampai mengering.

Perlu diketahui, pembuatan batik shibori ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat fakultas keperawatan yang berjudul “Kelurahan Kendangsari Menuju Kampung Pelangi Surabaya sebagai Upaya Perbaikan Lingkungan Kota Melalui Strategi Kampung Kreatif”.

Ulfiana Ns.,M.Kep (kiri) bersama warga menunjukkan hasil pembuatan batik shibori di RT 03 RW 04 Kendangsari. (Foto: Fariz Ilham Rosyidi)

Kegiatan ini bertujuan untuk menambah ketrampilan dan kreativitas, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang dapat memperkuat perekonomian keluarga dan masyarakat, serta salah satu strategi untuk mendukung kampung Kendangsari menjadi Kampung Pelangi Surabaya. (*)

Penulis : Fariz Ilham Rosyidi

Editor    : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).