UNAIR NEWS – Setelah mengikuti kegiatan Komunitas Usahawan Bidikmisi Airlangga (KUBA) session 1 dan merasakan usaha berjualan secara langsung di tengah-tengah masyarakat, 23 mahasiswa bidikmisi mengikuti pelatihan pemasaran menggunakan media online. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu, (20/10) bertempat di aula Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan (PPKK).
Muhammad Faroq Abu Wildan selaku Menteri Kewirausahaan Organisasi Bidikmisi Universitas Airlangga (AUBMO, red) mengatakan, kegiatan tersebut diisi oleh materi yang disampaikan oleh Muhammad Fairuzzuddin Zuhair yang juga merupakan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga.
Faroq menambahkan, KUBA session 2 ialah sebagai pemantap bagi para calon usahawan bidikmisi untuk berwirausaha di tengah masyarakat. Materi mengenai pemasaran menggunakan media online tersebut sebagai modal untuk para peserta menghadapi ketatnya persaingan di dunia usaha.
“Jika modal yang dimiliki para peserta sudah cukup mumpuni, maka para peserta ini akan bisa menghadapi berbagai tantangan yang akan ditemukan nantinya,” tambahnya.
Memiliki jiwa dan minat wirausaha menurut Faroq sangat penting, yang mana setelah lulus nanti mahasiswa mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Akan tetapi, minat mahasiswa bidikmisi terhadap dunia wirausaha masih belum maksimal.
“Itu adalah tugas kami kementerian Kewirausahaan AUBMO untuk mengajak mahasiswa bidikmisi UNAIR agar berminat di dalam dunia usaha,” tuturnya.
Faroq menambahkan, jika banyak mahasiswa yang minat dalam dunia usaha, maka masyarakat Indonesia yang masih cukup konsumtif bisa beralih menjadi produktif. Dengan memiliki masyarakat yang produktif, harapan Indonesia untuk menjadi negara maju bisa tercapai.
Sementara itu, dalam paparannya, Fairuz mengajak para peserta untuk mengenal lebih dalam mengenai digital marketing melalui Facebook@. Facebook@ merupakan salah satu layanan digital marketing yang membantu pengiklanan dalam memasarkan produk sesuai target.
“Keuntungan dari Facebook@ ialah lebih efisien dengan waktu mahasiswa yang terbatas juga tidak membutuhkan tenaga, pikiran, dan uang terlalu banyak,” tambahnya.
Namun begitu, mahasiswa harus siap dengan strategi marketing plan yang terintegritas. Sebelum memulai usaha dan memasarkan melalui layanan tersebut, mahasiswa harus memiliki konsep yang matang dahulu mengenai strategi penjualan.
Sandi Prabowo, salah satu peserta mengatakan kegiatan tersebut sangat berguna bagi mahasiswa bidikmisi yang notabenenya kekurangan dalam hal finansial. Dengan fasilitas yang diberikan Kementerian Kewirausahaan AUBMO, mahasiswa bidikmisi bisa belajar mengenai dunia usaha dan bisa memberikan modal ketika sudah lulus nanti.
“Di kegiatan ini saya juga bisa menerapkan apa yang saya pelajari di kampus mengenai akuntansi. Semoga kegiatan ini bisa berlanjut untuk tahun-tahun berikutnya,” pungkasnya
Penulis: M. Najib Rahman
Editor: Nuri Hermawan
