Pengmas UKM Penalaran Ungkap Pentingnya Pendidikan dan Cita-Cita

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
ANAK-anak RT 2 Keputih Tegal ketika berada di pos eksperimen untuk melakukan percobaan. (Foto: Istimewa)
ANAK-anak RT 2 Keputih Tegal ketika berada di pos eksperimen untuk melakukan percobaan. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Tanggapi keadaan lingkungan yang kurang sadar akan pentingnya pendidikan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penalaran Universitas Airlangga mengadakan pengabdian masyarakat yang Sustainable dan Bridging the Change Menuju Indonesai Mandiri. Acara yang bertajuk Membangun Negara dari Desa Melalui Pendidikan Berkarakter Berbasis Riset itu berlangsung pada pertengahan Oktober Jum’at (14/10).

Tak hanya sampai di situ, setelah acara berlangsung, tempat pengabdian masyarakat UKM Penalaran tersebut akan dipertimbangkan sebagai calon desa binaan sebagai bentuk keberlanjutan program. ”Tempatnya di Balai RT 2 Keputih Tegal, kami mengedukasi orang tua pentingnya pendidikan serta mengenalkan minat dan bakat kepada anak-anak di sana,” terang Melly Oktaviani selaku kepala Divisi Pengabdian Masyarakat UKM Penalaran.

Sesuai dengan tujuannya, selama acara berlangsung, kegiatan terbagi menjadi dua. Yakni, sosialisasi pendidikan kepada orang tua disertai tes kesehatan. Sementara itu, untuk anak-anak, sepanjang acara mereka melakukan perjalanan menuju lima pos dengan berbagai variasi esensi di dalamnya.

”Kami dibantu oleh teman-teman dari jurusan FKP UNAIR dan UKM KSR PMI dalam melakukan tes kesehatan. Warga bisa mengetahui kadar gula darah serta tekanan darah mereka sekaligus,” ungkap Melly.

Tes kesehatan, secara tidak langsung, dipakai untuk menarik orang tua agar datang untuk mengikuti sosialisasi pentingnya pendidikan. Sebab, hampir sebagian pekerjaan mereka adalah pemulung sehingga tidak begitu memperhatikan pendidikan anaknya.

FOTO bersama pengurus UKM Penalaran beserta orang tua dan anak-anak RT 2 Keputih Tegal. (Foto: Istimewa)
FOTO bersama pengurus UKM Penalaran beserta orang tua dan anak-anak RT 2 Keputih Tegal. (Foto: Istimewa)

Bukan hanya orang tuanya, pos-pos yang dikelilingi anak-anak mengarah ke pendidikan serta pencarian minat dan bakat. Lima pos tersebut, antara lain, mengajari anak agar gemar menulis, berani berbicara di depan umum, kreatif melukis dan membuat kerajinan tangan, serta yang paling menarik adalah eksperimen pengaplikasian ilmu sains sederhana.

”Awalnya, anak-anak ini agak takut melihat dan mencoba eksperimen. Tapi, selanjutnya wajah mereka terlihat penasaran dan sangat semangat untuk mempraktikkannya secara langsung,” kata Melly.

Ketika ditanya tentang kesan terbaik selama acara. Melly mengaku bahwa dirinya sangat tergugah ketika anak-anak itu menulis dan menempelkan cita-cita yang ingin mereka gapai. ”Saat 28 malaikat kecil itu menuliskan cita-citanya, di sana saya bisa melihat harapan. Kemajuan bangsa dari calon pemuda dengan sejuta mimpi,” ucap Melly.

Harapannya, setelah acara itu berlangsung, orang tua dapat sadar atas pentingnya pendidikan serta mendorong anaknya agar menjadi orang-orang yang berpendidikan. Bagi anak-anak, serangkaian kegiatan tersebut menjadi titik balik bahwa cita-cita tetap bisa diraih dan mimpi dapat digapai. (*)

 

Penulis: Hilmi Putra Pradana

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).