Bibir Kering dan Pecah-Pecah : Berbahaya Kah?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dokter Gigi
Para Narasumber usai Talkshow. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Hampir semua orang pernah merasakan masalah bibir kering dan pecah-pecah. Selain mengganggu penampilan, kondisi ini juga membuat bibir terasa sakit, tidak nyaman, bahkan mungkin bisa berdarah. Masalah inilah yang diangkat dalam Talk Show di Grand City Convention Center pada tanggal 11 Oktober 2018 lalu.

Mengangkat tema “bibir kering dan pecah-pecah: berbahayakah?” Departemen Ilmu Penyakit Mulut dan Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Ilmu Penyakit Mulut mengajak masyarakat Surabaya dan sekitarnya untuk lebih peduli terhadap keluhan ini.

Nara sumber, Hening Tuti Hendarti, drg., M.S., Sp.PM (K), menyatakan kebanyakan orang mengira kalau bibir kering dan pecah-pecah hanya muncul saat musim panas atau musim kemarau, padahal kondisi ini bisa juga dialami kapan saja.

Talk show yang diadakan dalam rangkaian acara Jatim Fair ini juga memperkenalkan kompetensi Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut. Dijelaskan lebih lanjut bahwa Seorang dokter gigi spesialis ilmu penyakit mulut mampu mendiagnosis hingga merawat keluhan-keluhan pada jaringan lunak rongga mulut, sehingga diharapkan dapat mengedukasi para peserta talk show mengenai bibir kering dan pecah-pecah.

“Ada tiga kelainan yang sering terjadi di bibir, diantaranya actinic cheilitis, exfoliative cheilitis, dan angular cheilitis. Masing-masing keluhan ini dikupas secara rinci meliputi penyebab, kondisi klinis dan terapi. Tak lupa para nara sumber juga membagikan tips dan membuka sesi tanya jawab yang disambut baik oleh audiens yang hadir,” ucapnya.

Narasumber memberi tips untuk menghindari bibir kering dan pecah – pecah yaitu untuk selalu memakai masker saat berada di luar ruangan agar terhindar dari paparan sinar matahari langsung dan juga untuk menghilangkan kebiasaan menjilat bibir.

“Apabila mengalami kondisi bibir kering dan pecah – pecah, sebaiknya segera melakukan konsultasi kepada dokter gigi spesialis Ilmu Penyakit Mulut yang lebih berkompetensi dalam mendiagnosis dan memberi perawatan,” pungkasnya.

Penulis: Humas FKG

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).