Tekad Mengabdi Satria Airlangga Asal Papua

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Stevany Rumbobiar mahasiswi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga yang berasal dari daerah Pesisir Pantai Manokwari, Papua. (Foto: Istimewa)
Stevany Rumbobiar mahasiswi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga yang berasal dari daerah Pesisir Pantai Manokwari, Papua. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – “Kasumasa UNAIR, su mau terima anak-anak tanah. Terlalu baik. Sa bangga jadi anak UNAIR”. Itulah sepenggal kata-kata yang diucapkan oleh Stevany Rumbobiar.  Berasal dari daerah Pesisir Pantai Manokwari, Papua, membuat Stevany merasa senang bisa diberi kesempatan berkuliah di tanah Jawa. Sejak tahun 2012, Stevany menjadi mahasiswi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga. Ia baru saja menyelesaikan pendidikan dokter. Kini, ia juga tengah menjalani program Co-Asst.

Stevany merupakan salah satu mahasiswa dari program beasiswa ADIK Papua. Program ini memang memberikan banyak kesempatan kepada putra putri daerah Papua dan 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal)  yang ingin menempuh pendidikan lebih baik.

Sebelum diterima di UNAIR, Stevany bercerita bahwa ia telah mendaftar dan diterima di salah satu Universitas di Papua jurusan pertambangan. Namun, ia memiliki angan besar untuk merajut cita di FK UNAIR.

“Saya memang sudah punya tekad, kalau lolos pendidikan dokter, saya rela lepas kuliah di Papua waktu itu. Namun, jika tidak lolos pendidikan dokter atau saya lolos namun bukan pendidikan dokter, saya tidak akan melepas kuliah saya,”  ujar gadis kelahiran 3 Mei 1994 ini.

Mengenai makanan, Stevany mengaku tidak terlalu kaget dengan makanan di Surabaya. Karena sewaktu kecil hingga SD  ia pernah tinggal di Jombang. Namun, terkadang ia rindu dengan keseharian makanan di Papua yang lebih sering mengonsumsi ikan segar dan papeda.

“Kalau di Papua tak ada uang, kami masih bisa makan. Tinggal ambil apa gitu di hutan atau langsung ambil ikan di pantai. Tapi kalau di Surabaya, tak ada uang kami tak bisa makan,” tambah Stevany

Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana kedokteran, Stevany berencana untuk mengambil magister dan mendalami ilmu kesehatan tropis. Ia bertekad untuk kembali ke tanah Papua setelah menyelesaikan studinya nanti. Ia ingin mengabdikan dirinya sebagai dosen di Papua.

“Saya pengen balik ke Papua, saya ingin Mengajar. Pengen ngasih tahu ke teman-teman yang ada disana. Untuk jadi dokter itu tidak hanya butuh IPK saja, tapi karakter itu lebih penting. Jadi buat apa pinter dan lulus cepat kalau semua itu hasil nyontek,” tandasnya. (*)

Penulis: Farida Hari
Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

Achmad Chasina Aula

Achmad Chasina Aula

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi