UNAIR NEWS – Sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus Covid-19, pemerintah sejak awal telah menerapkan kebijakan Study From Home bagi seluruh pelajar dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi. Bagi mahasiswa sendiri, keputusan itu secara resmi tertulis dalam surat edaran Mendikbud Nomor 3 tahun 2020 yang mengharuskan kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring dari rumah. Namun, dengan di rumahkannya kegiatan belajar, bukan berarti mahasiswa hanya bisa berkutat dengan kesibukan menyelesaikan tugas dari saja. Tapi, mereka juga mesti bisa ikut turut andil dalam menyelesaikan permasalahan dan dampak dari pandemi Covid-19.
Melalui diskusi dalam Webinar Nasional bertema Embracing Uncertainties to Challenge Global Crisis yang diadakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR), Susi Pudjiastuti mengimbau seluruh masyarakat akademik berkontribusi melakukan gerakan dan aksi nyata dalam membantu kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Terutama di lingkungan terdeka kepada mereka yang terkena dampak pandemi.
“Mahasiswa dan dosen punya lingkungan masing-masing. Ketika mereka tidak lagi belajar di kampus dan pulang ke rumah, maka lakukanlah aksi yang bermanfaat untuk daerah asalnya. Saya yakin jika itu semua bergerak dengan baik, maka akan memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat,” ungkapnya.
Sebagai langkah awal, mantan Menteri Perikanan dan Kelautan itu meminta mahasiswa dan dosen untuk membuat komunitas kecil di RT masing-masing. Dari komunitas itu, diharapkan mereka mampu melihat potensi apa yang dimiliki lingkungan setempat, lalu memanfaatkannya untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Lihat apa yang dibutuhkan lingkungan! Kalau mengharapkan pemerintah turun langsung ke RT akan membutuhkan waktu sangat lama. Karena itu, masyarakat akademik harus saling support dan bekerja sama dengan pemerintah desa setempat untuk membantu masyarakat!” tekannya.
Lebih lanjut, Susi juga meminta mahasiswa untuk membuat koperasi kebutuhan pokok yang bisa membantu swasembada pangan masyarakat. Selain itu, dia berharap mahasiswa dapat memberikan sosialisasi tentang pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat untuk mencegah masuknya penyakit.
“Saya yakin mahasiswa pasti mampu melakukannya karena mereka pintar-pintar. Jangan Cuma di rumah hanya main Tik Tok saja,” candanya.
Mengingat pandemi juga bisa menambah angka kemiskinan, Founder of Susi Air itu juga menekankan bahwa setiap masyarakat harus memiliki empati dan sikap gotong royong. Bermula dari empati, Susi memaparkan bahwa itu bisa menguatkan Indonesia pada masa pandemi. Sebab, empati mampu mendorong setiap orang untuk membantu meringankan beban orang-orang di sekelilingnya.
“Apapun jabatan Anda, kalo mampu please don’t be selfish and help each others! Berbuatlah semampu kita untuk memaksimalkan membantu orang sekitar,” pesannya. (*)
Penulis : Nikmatus Sholikhah
Editor: Feri Fenoria