Satu Satunya dari Indonesia, Amel Wakili UNAIR di Triangle Sci

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Amel (tengah) berfoto bersama anggota tim diskusinya ketika mengikuti kegiatan Triangle Sci. (Dok. Istimewa)

UNAIR NEWS – Rizky Amelia Zein, S.Psi., M.Sc, dosen di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) menjadi satu satunya delegasi dari Indonesia yang mengikuti kegiatan Triangle Sci pada Minggu (13/10/2019) hingga Kamis (17/10/2019) di Chapel Hill, North Carolina, Amerika. Pada tahun ini tema yang dipilih adalah keadilan pada komunikasi kesarjanaan. Yaitu, terkait dengan ketidak seimbangan atau ketidak adilan yang terjadi di komunikasi kesarjanaan.

Triangle Sci sendiri merupakan organisasi yang didirikan oleh tiga perpustakaan dari tiga universitas yang berada pada satu area. Yaitu, Duke University, University of North Carolina, dan North Carolina State University.

“Dalam acara ini, kami berdiskusi terkait cara agar ilmu pengetahuan bisa mengakomodasi semua konteks dan semua orang. Karena jika selama ini para ilmuan dari daerah bagian Selatan seperti kita tidak terdengar suaranya, kami berdiskusi bagaimana cara agar suara kami bisa terdengar di dunia global,” jelas dosen yang akrab disapa Amel tersebut.

Selama kegiatan, Amel tergabung pada tim yang berfokus untuk membahas strategi agar proses peer review jurnal menjadi lebih adil, wajar, dan lebih ramah. Tujuannya adalah untuk menghilangkan diskriminasi terhadap ilmuan dari daerah bagian Selatan.

Menurut Amel, saat ini kondisi yang dialami oleh para ilmuan di bagian Selatan cukup tidak adil. Para ilmuan dipaksa untuk bersaing dengan situasi yang sangat timpang.

Ketimpangan tersebut terlihat pada sumber daya yang dimiliki ilmuan dari Barat jauh lebih bagus dengan yang dimiliki ilmuan di Selatan. Dari segi mentoring yang dimiliki oleh ilmuan dari Barat pun juga jauh lebih baik dari yang ada di bagian Selatan. Bahkan, belum tentu ilmuan dari Selatan memiliki mentoring seperti yang ada di Barat.

“Pada diskusi tersebut, kami mengidentifikasi sebenarnya ketimpangan terjadi pada bagian apa dan bagaimana strategi untuk mengatasi ketimpangan tersebut,” lanjutnya.

Tidak hanya berhenti pada hasil diskusi, tim Amel juga berencana untuk mengajukan dana bantuan guna melakukan kegiatan community outreach sebagai tindak lanjut jangka panjang dari strategi yang telah dihasilkan. (*)

Penulis : Galuh Mega Kurnia

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).