Tak Perlu Diet Ketat, Atur Berat Badan dengan Memperhatikan Asupan Makanan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi UNAIR NEWS

UNAIR NEWS – Beberapa waktu yang lalu, tersiar kabar meninggalnya Putri Indonesia Maluku 2016. Dari pemeriksaan medis, kabar duka tersebut muncul akibat sang putri yang terkena asam lambung. Kejadian ini cukup mengejutkan, karena ternyata, asam lambung bisa bearkibat fatal hingga menyebabkan kematian. Kejadian ini menyadarkan kembali akan pentingnya pola makan dan asupan makanan yang masuk dalam tubuh.

Orang-orang yang memiliki kesibukan tinggi biasanya rawan terkena asam lambung. Bisa juga, orang-orang yang menginginkan bentuk badan yang ideal namun kurang memerhatikan pola makan.

Ketua Departemen Gizi Kesehatan Dr. Annis Catur Adi, Ir., M.Si, UNAIR menuturkan sebab-sebab naiknya asam lambung. Biasanya, asam lambung naik karena kondisi lambung yang sangat asam. Kondisi ini memicu keluarnya getah HCl yang akan melukai lambung. Jika sudah demikian, biasanya yang bersangkutan akan merasakan sakit perut yang teramat sakit.

“Biasanya itu terjadi pada orang yang diet terlalu ketat. Bisa jadi dia takut ada penambahan berat badan. Karena padatnya acara, tuntutan penampilan dengan berat badan ideal, lupa makan dan minum, pola makan menjadi tidak terkontrol,” ujar Annis seusai senam bersama yang berlangsung di FKM, Jumat (27/1).

Apa yang menyebabkan asam lambung naik?

Annis mengatakan, pola makan yang tidak teratur dan asupan makanan ke dalam perut yang terlalu ekstrim dapat memicu naiknya asam lambung. Asupan makanan terlalu ekstrim ini disebabkan makanan yang terlalu pedas atau terlalu asam.

“Mengkonsumsi makanan yang sangat ekstrim, bisa jadi sangat pedas atau sangat asam, itu akan memicu lambung mengeluarkan HCl (asam klorida) yang sangat tinggi,” ujar Annis.

Annis mengatakan, boleh saja mengkonsumsi makanan ekstra pedas atau asam. Asalkan, tidak dalam keadaan perut kosong belum terisi makanan ataupun minuman sama-sekali. Sebab, asam klorida akan langsung naik luar biasa, menjadikan luka lambung yang parah. Kalau sudah luka, akan sulit untuk benar-benar sembuh.

“Paling tidak minum, lah. Karena dengan minum, mengurangi asam lambung. Air putih akan lebih bagus. Itu akan menetralisir,” ujarnya.

Cukup mengatur pola dan asupan makanan

Orang-orang yang menginginkan bentuk badan ideal, biasanya melakukan diet ketat dengan tidak memerhatikan asupan gizi untuk memenuhi kebutuhan tubuh mereka. Padahal, untuk menjaga berat badan, orang tidak harus melakukan diet ketat dengan mengorbankan kesehatan. Cukup dengan menjaga pola makan dan memerhatikan asupan makanan yang masuk.

“Kuncinya menyeimbangkan yang masuk dan yang keluar. Kalau ingin makan enak, yang keluar ya banyak, ya harus mau olahraga. Kalau ga mau olahraga kenceng, ya makan harus diantur. Sebenarnya kuncinya satu, makan secukupnya, teratur, dan perhatikan jenis makanannya,” kata Annis.

Annis memberi contoh, dalam satu piring makan, harus berisi menu yang berwarna. Semakin menu berwarna dan variatif, akan semakin bagus untuk asupan tubuh. Paling tidak dalam satu piring, sepertiga piring masing-masing berisi nasi, sayur, dan lauk.

“Itulah yang disebut piring sehat. Buatlah piring itu berwarna. Selama ini kan warna putih yang lebih dominan. Semakin berwarna piringnya, itu semakin menyehatkan. Tidak perlu hitung sekian kalori sekian kalori,” ungkapnya.

Jika seseorang tidak menyukai sayur misalnya, ia bisa mengganti menu makanan dengan memperbanyak buah. Buah segar akan lebih bagus. Jika ia tak juga menyukai buah, ia bisa menggantinya dengan konsumsi jus.

“Kalau memang ga suka sayur pilihlah buah. Kalau ga suka buah segar, buatlah jus. Hidup sehat sesuai dengan kesukaan. Jangan merasa hidup sehat dengan terpaksa. Kalau kita melakukan hidup sehat dengan fun, maka kita akan merasakan sendiri manfaatnya,” ungkapnya.

Annis menambahkan, hidup sehat bisa dimulai dengan membiasakan olahraga dan sarapan setiap pagi. (*)

Penulis : Binti Q. Masruroh

Editor    : Nuri Hermawan

Berita Terkait

Achmad Chasina Aula

Achmad Chasina Aula

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi