FPK Perkuat Kualitas Lulusan dengan Program Kompetensi Kampus Merdeka

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
DOSEN dan mahasiswa tengah melakukan penelitian. (Foto: fpk)
DOSEN dan mahasiswa tengah melakukan penelitian. (Foto: fpk)

UNAIR NEWS – Dua Program Studi Universitas Airlangga, S1 Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu dan Budaya (FIB) dan S1 Akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) telah terseleksi dalam kelayakan Proposal Program Kompetisi Kampus Merdeka (PK-KM) yang merupakan program kompetisi terbuka oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dengan sistem seleksi berkelompok (tiered system). Dihubungi UNAIR News pada Sabtu (1/5/2021) Kepala Program Studi Akuakultur Putri Desi Wulan Sari S.Pi., M.Si., menuturkan rancangan Merdeka Belajar Akuakultur yang digerakkan akan menyasar mahasiswa dan dosen berbasis interprofessional education creative and innovative education model. 

Program PK-KM diharapkan dapat mengubah pola pikir, bahwasanya teknik belajar bisa dilakukan secara interprofesional di luar kampus. “Pembelajaran dan kurikulum bisa adaptif sehingga bisa mencetak mahasiswa terampil dalam pengelolaan dunia akuakultur yang siap pakai dan bersaing di dunia kerja,” ungkapnya.

Melalui program PK-KM, mahasiswa akuakultur berpeluang meningkatkan pengalaman di luar bangku perkuliahan melalui dua pilihan. Belajar secara langsung di lapangan dengan tujuan meningkatkan hands on experience melalui Field Education Program (FEP) dan meningkatkan jiwa wirausaha di bidang perikanan melalui Fisheries Entrepreneur Education Program (FE2P). Mahasiswa akan mendapatkan hibah bantuan operasional selama 4 bulan, pengalaman belajar bernilai 20 SKS. 

Dengan begitu FPK menggaet banyak mitra untuk tempat mahasiswa melangsungkan kegiatan PK-KM. Mitra dari FEP ada Tambak Mitra PT Surya Windu Kartika, Tambak DPA UNAIR, UD. Benih Unggul Situbongo, dan Instalasi Budidaya Laut Boncong (IBL) Tuban. Kemudian mitra dari FE2P salah satunya Alumni FPK UNAIR yang bergerak di usaha ikan cupang kontes Giovani Alif, PT. Nagrofa Akuakultura, BPBRIN UNAIR, UD Benih Unggul Situbondo, Kadin Jatim, HIPMI dan Shrimp Club Indonesia.

“Dari situ keunggulan prodi, sudah memiliki banyak kerjasama dengan mitra yang berkolaborasi mendukung program MBKM. Program yang diajukan untuk hibah ini sangat mencirikan karakter dari prodi, yaitu penguatan kemampuan mahasiswa  beradaptasi dan bekerja di lapang, penguatan jiwa dan kemampuan entrepreneur, keterbukaan wawasan, dan diseminasi hasil riset mahasiswa dan dosen kepada masyarakat,” Ungkapnya.

Saat ini Prodi Akuakultur sedang melakukan verifikasi kembali atas hasil visitasi dari Kemendikbud. Langkah kedepan yang dilakukan yakni mempersiapkan secara internal dan eksternal untuk berlangsungnya program MBKM.

“Melalui program ini besar harapan saya disambut baik oleh civitas akademika, karena sejatinya mbkm ini merupakan program yang membawa kebermanfaatan bagi sebanyak-banyaknya mahasiswa,” tutup Desi. (*)

Penulis: Dimar Herfano

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp