Apa itu Angular Cheilitis?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi angular cheilitis. (Sumber: https://www.top10homeremedies.com)

Insidensi Angular cheilitis meningkat pada anak-anak, terutama pada anak yang mengalami defisiensi nutrisi, yaitu defisiensi riboflavin, defisiensi zat besi, asam folat, zinc, pyridoxine, biotin dan defisiensi protein. Kejadian angular cheilitis juga meningkat tiga kali lipat pada orang lanjut usia yang menggunakan gigi tiruan dan meningkat dua kali lipat pada laki-laki. Defisiensi nutrisi pada anak-anak merupakan salah satu permasalahan yang dialami oleh negara berkembang termasuk Indonesia. Data dari WHO sendiri memperkirakan 181,9 juta (32%) anak kekurangan gizi di negara berkembang, sehingga menyebabkan tingginya persentase angular cheilitis.

Angular cheilitis yang memiliki nama lain angular cheilosis, commissural cheilitis, angular stomatitis, atau perleche dan lebih sering disebut bibir berengan oleh masyarakat umum. Angular Cheilitis, merupakan suatu lesi mulut yang ditandai dengan adanya fisura, kemerahan atau deskuamasi pada sudut mulut disertai rasa sakit, kering, rasa terbakar dan terkadang disertai rasa gatal.

Ada beberapa penyebab Angular cheilitis yang berbeda, yang paling umum adalah keterlibatan infeksi jamur dan bakteri dan didukung adaya air liur. Air liur dapat menumpuk dan terperangkap di sudut bibir, sehingga menyebabkan sudut bibir terinfeksi dan mudah luka. Seseorang biasanya sering menjilat bibir, jika bibir mereka terasa nyeri atau mereka merasa bibir mereka sangat kering. 

Air liur berlebih ini akan terperangkap di sudut-sudut bibir, yang merupakan lingkungan hangat yang sempurna untuk jamur untuk tumbuh dan berkembang. Selain jamur, bakteri juga dapat menyebabkan terjadinya angular cheilitis. Orang-orang tertentu lebih berisiko terkena Angular cheilitis, contohnya jika mereka :

  • memiliki kelainan pada bibir atau gigitan sehingga membuat sudut bibir menjadi lebih dalam
  • pernah mengalami infeksi jamur di rongga mulut sebelumnya
  • sering menggunakan obat-obatan kortikosteroid atau antibiotik
  • memiliki kulit yang sensitif
  • pakai gigi palsu yang kurang baik
  • merokok
  • menderita anemiadiabetes, atau kanker

Bagaimana cara mencegah atau mengatasi Angular cheilitis?

Pertama yang paling penting adalah diet dan nutrisi. Kondisi ini dapat menunjukkan bahwa Anda kekurangan nutrisi, sehingga mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin dan mineral penting agar terpenuhi.

Hal kedua yang perlu diingat adalah bibir yang pecah-pecah sering dapat menyebabkan Angular Cheilitis. Celah di bibir dan kulit bisa menjadi tempat yang ideal bagi bakteri atau infeksi jamur untuk menetap dan mulai berkembang biak. Inilah mengapa sangat penting untuk memastikan Anda minum cukup air dan hindari menjilat – jilat bibir. 

Karena angular cheilitis dapat menjadi tanda infeksi jamur atau bakteri, maka lebih baik berkonsultasilah dengan dokter untuk menentukan cara yang tepat untuk mengobatinya. 

Penulis : Saka Winias

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :http://www.connectjournals.com/toc.php?bookmark=CJ-033216&&%20volume=20&&%20issue_id=Supp-01%20&&%20issue_month=July&&year=2020

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).