Dosen FEB: Ancaman Perilaku Konsumtif di Tengah Pandemi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi perilaku konsumen di tengah pandemi. (Sumber: Kompas.com)

UNAIR NEWS – Pandemi Covid-19 di Indonesia selain berdampak pada bidang kesehatan juga berdampak pada perekonomian. Salah satunya pada kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan proses jual-beli. Dalam situasi ekonomi yang kurang baik perilaku konsumtif masyarakat semakin meningkat.

Adanya peningkatan konsumsi tersebut, pada satu sisi dapat menggerakkan aktivitas ekonomi dan bisnis terutama bagi yang sektor terdampak langsung dengan adanya pandemi. Sebab, konsumsi memiliki peranan yang signifikan baik dalam pebentukan PDB maupun dalam menyokong pertumbuhan ekonomi.  Namun di sisi lain, perilaku konsumtif dapat menimbulkan ancaman bagi masyarakat itu sendiri.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR), Dr. Wisnu Wibowo, mengatakan bahwa ancaman yang ada lebih kepada kebeimbangan finansial atau financial stability dari konsumen itu sendiri.

“Karena, jika pola belanja atau komsumsi tidak didasarkan pada kebutuhan, bisa jadi mengganggu pada keseimbangan neraca keuangan masing-masing individu atau keluarga,” tuturnya pada Senin (6/7/20).

Menurutnya dalam situasi yang tidak pasti seperti saat ini untuk menjaga kestabilan keuangan keluarga, maka setiap keluarga atauindividu masyarakat perlu untuk menyiapkan dana darurat selain juga  memupuk tabungan.

“Jika kita terjebak dalam pola kehidupan yang cenderung konsumtif, dimana kita membeli barang yang cenderung berlebihan baik dari sisi kuantitas maupun jenis jenis item-nya, maka hal tersebut dapat mengancam keseimbangan dan kestabilan  keuangan keluarga. Apalagi kita belum tahu persis kapan Covid-19 ini dipastikan akan berakhir,” jelas dosen yang memiliki konsen pada bidang ekonomi makro tersebut.

Untuk meminimalisir ancaman tersebut, lanjutnya, masyarakat harus bisa mengembalikan pola perilaku sesuai kebutuhan, bukan atas dasar keinginan semata. Selain itu masyarakat harus mulai terbiasa membuat perencanaan keuangan secara lebih disiplin.

“Jadi, meskipun konsumsi di masa pandemi ini mungkin cenderung meningkat,  jangan sampai melupakan pentingnya alokasi dana darurat,” tuturnya.

Dengan begitu keberlangsungan ekonomi keluarga menjadi lebih aman dan terjaga. Karenanya, masyarakat diharapkan menjadi konsumen yang cerdas dan rasional. (*)

Penulis : Asthesia Dhea Cantika

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).