Benarkah Kopi Dapat Turunkan Berat Badan? Simak Penjelasan Dosen Gizi UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS –  Belakangan, bisnis kopi semakin menjamur dikalangan masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak sekali masyarakat yang menyukai minuman pahit tersebut. Tidak banyak orang yang tau ternyata kopi bisa digunakan untuk menurunkan berat badan.

Stefania Widya Setyaningtyas, S.Gz, M.PH., salah satu dosen gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) mengatakan jika sudah banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa kopi berpengaruh terhadap regulasi tubuh dalam membentuk berat badan. Sehingga, ditengarai kopi memberikan dampak positif untuk menurunkan berat badan melalui beberapa mekanisme.

Dua kandungan utama dalam kopi yang berpengaruh pada penurunan berat badan adalah kafein dan asam klorogenat. Menurut beberapa penelitian, kedua kandungan tersebut mampu meningkatkan pembakaran energi, sehingga menyebabkan terjadinya pembongkaran cadangan lemak untuk menyuplai kekurangan energi dalam tubuh. Asam klorogenat dalam kopi juga dapat mengatur respon lapar dan kenyang karena kandungan tersebut dapat memengaruhi hormon leptin dan ghrelin (hormone pengatur nafsu makan).

Selain itu, terdapat penelitian di Indonesia yang membahas tentang pengaruh kopi terhadap UCP (uncoupling protein). UCP itu sendiri berada di dalam mitokondria dan berfungsi untuk membakar lemak.

“Ternyata orang yang konsumsi kopinya tinggi itu memiliki jumlah UCP yang lebih banyak, artinya orang tersebut lebih banyak membakar energi daripada orang lain yang tidak mengonsumsi kopi,” ungkapnya.

Ilustrasi oleh Sukabumiupdate.com

Efek yang timbul setelah meminum kopi itu bermacam-macam, mulai dari detak jantung meningkat hingga mengurangi rasa kantuk. Itu semua terjadi karena metabolisme dalam tubuh mengalami peningkatan setelah minum kopi.

Tentunya, agar manfaat kopi untuk menurunkan berat badan bisa maksimal maka kopi yang diminum haruslah kopi yang tanpa gula. Alasannya, gula merupakan sumber energi tubuh sedangkan kopi berfungsi sebagai pembakar energi, artinya asupan sumber energi tetap terpenuhi.

Stefani menambahkan, tidak ada jenis kopi khusus yang digunakan untuk penurunan berat badan tersebut. Karena pada dasarnya, semua kopi mengandung kafein dan asam klorogenat yang berperan dalam membakar energi sehingga berat badan akan berkurang.

“Terdapat penelitian yang mengatakan jika kopi hijau mengandung lebih banyak asam klorogenat. Asam klorogenat lebih berpengaruh untuk menurunkan berat badan karena berfungsi sebagai pengatur respon lapar kenyang,” tambahnya pada Rabu (26/02/20).

Meskipun berdampak positif terhadap penurunan berat badan, konsumsi kopi juga tidak boleh berlebihan. Dalam sehari, dianjurkan untuk tidak meminum kopi lebih dari empat cangkir.

Kopi yang mengandung gula atau tambahan lainnya, juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Misalnya, membuat denyut jantung tidak normal hingga membuat seseorang menjadi obesitas karena kelebihan asupan energi dari tambahan gula pada kopi.

Selain menurunkan berat badan, pada beberapa penelitian disebutkan bahwa kandungan polifenol pada kopi dapat mencegah penyakit kardiovaskuler khususnya aterosklerosis. Tidak hanya itu, ternyata kopi juga bisa mencegah penyakit alzheimer karena kopi dapat melancarkan aliran darah ke otak. (*)

Penulis: Dita Aulia Rahma

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).