Lewat Seminar, Vokasi UNAIR Asah Inovasi IPTEK di Bidang Kesehatan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
SESI foto bersama usai acara Seminar Nasional Departemen Kesehatan 2019 di Hotel Santika Surabaya pada Sabtu (7/9/2019). (Foto : istimewa)

UNAIR NEWS – Guna meningkatkan inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada bidang kesehatan, Fakultas Vokasi (FV) UNAIR menyelenggarakan Seminar Nasional Departemen Kesehatan (SNDK) 2019. Acara bertajuk “Inovasi IPTEK Terapan Bidang Kesehatan Modern dan Kearifan Lokal di Indonesia” tersebut dihelat pada Sabtu, (07/09/2019) bertempat di Hotel Santika Surabaya.

Seminar itu diikuti para akademisi, dosen, peneliti, praktisi, dan mahasiswa dari berbagai institusi. Dr. Imam Susilo, dr., Sp.PA(K)., FISCM, selaku Wakil Dekan III FV UNAIR membuka acara.

Hadir sebagai pemateri, ialahdr. Erwin Dyah Nawawinetu, M.Kes. sebagai pakar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) UNAIR; Dr. Ina Rosalina Dadan, dr., Sp.A(K)., M.Kes., MH.Kes. Sebagai Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) Kementrian Kesehatan RI;Prof. Dr. Ir. Richardius Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A, pakar IT sekaligus Executive Chairmansebuah peusahaan keamanan, yakni Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure(ID-SRTII); serta turut hadir Wakil Rektor I UNAIR, Prof. Djoko Santoso, dr., Ph.D., K-GH, FINASIM.

Saat ini teknologi telah mengambil peranan dalam dunia kesehatan.  Sebagai pakar IT, Prof. Eko menyampaikan bahwa teknologi saat ini berkembang ke arah Internet of Things (IoT).Penggunaan teknologi seperti sensor digunakan untuk memperoleh informasi kesehatan pasien.

Meskipun begitu, sejatinya konsep kesehatan berakar dari budaya asli Indonesia dengan pendekatan promotif dan preventif. Dalam kesempatan yang sama, Dr. Ina menyampaikan bahwa obat-obatan tradisional memiliki manfaat yang besar dalam mencegah berbagai penyakit. “Meskipun obat kimia terus berkembang, penyakit tidak menular juga terus meningkat. Obat tradisional dapat menjadi harapan mencegah timbulnya penyakit tersebut”, ujarnya.

Prof. Joko juga menambahkan pentingnya mengangkat kearifan lokal melalui thinking western. “Di era revolusi industri 4.0 ini, banyak informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Maka generasi muda perlu melakukan penelitian untuk menjawab informasi yang benar dan valid”, tandasnya.

Sebagai informasi, di akhir seminar, peserta dibagi dalam empat kelas untuk mengikuti presentasi oral. Acara seminar itu ditutup langsung oleh Dekan FV UNAIR, Prof. Dr. H.Widi Hidayat, S.E.,M.Si.,Ak,CA,CMA.(*)

Penulis : Erika Eight Novanty

Editor : Feri Feronia Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).