Peran Stakeholder dalam Upaya Menurunkan Kekerasan Seksual pada Anak di Banyuwangi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi by Independens

Kekerasan seksual pada anak merupakan permasalahan kesehatan yang memprihatinkan di masyarakat. Menurut data UNICEF, 1 dari 10 anak perempuan di dunia telah menjadi korban kejahatan seksual. Angka ini sangat mengkhawatirkan karena kekerasan seksual dapat menimbulkan dampak traumatik yang berkepanjangan. Apalagi jika kekeran seksual ini terjadi pada anak-anak. Kasus ini tidak dapat diketahui secara pasti berapa banyak karena anak yang mengalami kekerasan seksual cenderung tidak mau melapor. Meski begitu menurut data KPAI kasus kekerasan seksual mencapai ribuan tiap tahun.

Dampak yang dialami anak akibat kekerasan seksual seperti hilangnya kepercayaan anak terhadap orang dewasa, trauma secara seksual, stigma, dan merasa tidak berdaya. Anak juga dapat mengalami gangguan kecemasan dan gangguan mental. Upaya untuk menurunkan kekerasan seksual pada anak sangat membutuhkan peran stakeholder. Kawasan Ramah Anak, misalnya merupakan kawasan yang dapat mengembangkan rencana aksi untuk menjadi kawasan yang dapat melindungi hak anak, mempromosikan peran serta anak sebagai generasi penerus yang berperan penting dalam proses pembuatan keputusan di suatu wilayah terutama dalam proses pelaksanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah.

Artikel yang berjudul “Analisis Stakeholder untuk Mendukung Peran Banyuwangi Children Center dalam Upaya Menurunkan Kekerasan Seksual pada Anak” menjelaskan dan mengidentifikasi dukungan stakeholder dalam peran BCC untuk menurunkan kekerasan seksual pada anak di Banyuwangi. Dengan membaca artikel ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam peningkatan pelaksanaan program untuk menurunkan kekerasan seksual pada anak.

Stakeholder yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah P2TP2A, BPPKB, dan Polres. P2TP2A berperan untuk sosialisasi kepada kecamatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, masyarakat pada umumnya, kepala desa, kepala dusun, dan PKK; melakukan mediasi; dan mendampingi korban mendapat bantuan hukum dan penanganan psikologis dan bantuan lain yang dibutuhkan korban. Kepolisian berperan untuk sosialisasi ke masyarakat Bersama P2TP2A; pemeriksaan korban dan pelaku/tersangka; penyelidikan dan pendampingan; dan penegakan hukum.

Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu analisis situasi dan pengumpulan data primer. Analisis situasi dilakukan melalui studi literatur terkait kekerasan dan pelecehan seksual pada anak melalui internet, media cetak, media elektronik, kajian para ahli dan jurnal.

Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam pada informan, yang dipilih adalah yang kooperatif dan komunikatif, serta bersedia diwawancarai. Analisis data dilakukan dengan analisis tematik yang diawali dengan membuat transkrip hasil wawancara, kemudian mengecek kelengkapan data, menelaah dan menganalisis awal secara substantif, metodologis dan analitik. Analisis data digunakan untuk menggambarkan dukungan pemerintah daerah, dukungan masyarakat, dan dukungan lintas sektor.

Keterlibatan stakeholder dalam mendukung peran BCC untuk menurunkan kekerasan seksual pada anak di Banyuwangi meliputi dukungan pemerintah daerah, dukungan masyarakat, dan dukungan lintas sektor. BCC perlu memperluas sosialisasi dengan dukungan stakeholder LSM serta pengendalian media sosial maupun media massa.

Salah satu penyebab terjadinya kekerasan seksual pada anak yaitu faktor media massa yang memberikan informasi mengenai seks dari media yang cenderung bebas tidak terpantau dan terkontrol. Media sosial dapat digunakan sebagai alat sosialisasi karena banyak informan anak yang juga memiliki akun di media sosial, dimana yang paling populer adalah instagram, sebagian kecil memiliki facebook dan twitter.

Sehingga penting mulai mempromosikan edukasi tentang kekerasan seksual di media sosial baik itu oleh pihak sekolah maupun instansi terkait. Perlu adanya dukungan yang dari Pemda dengan upaya pemenuhan sarana prasarana yang mendukung dan perluasan jangkauan sasaran sosialisasi pada masyarakat sehingga stakeholder dapat meningkatkan perannya dalam membantu BCC dan program BCC dapat diketahui oleh seluruh masyarakat Banyuwangi.

Penulis: Ira Nurmala, S.KM., M.PH., PhD

Informasi detail artikel ini dapat dilihat pada tulisan kami di Buletin Penelitian Kesehatan (Sinta 2) yang dapat diakses melalui link berikut:

http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/bpk/article/view/3408

https://doi.org/10.22435/bpk.v49i1.3408

Nurmala I, Sari J, Dewi D, Devi Y. Analisis Stakeholder untuk Mendukung Peran Banyuwangi Children Center dalam Upaya Menurunkan Kekerasan Seksual pada Anak. bpk [Internet]. 25May2021 [cited 4Jun.2021];49(1):47-6. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/bpk/article/view/3408

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp