Pengaruh Suhu Inkubasi Terhadap Beberapa Parameter Penetasan Telur Ikan Wader Pari

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Padang Ekspres

Ikan wader pari adalah ikan benthopelagik air tawar tropis yang menghuni daerah aliran sungai yang ditemukan di kawasan Asia (cekungan Mekong, Chao Phraya dan Mae Khlong, Semenanjung Malaya hingga Kalimantan, Jawa dan Sumatera di Indonesia). Ikan wader pari sebagai komoditas perikanan budidaya baru merupakan salah satu genus Rasbora yang memiliki nilai ekonomis sebagai ikan konsumsi dan hias. Tingginya permintaan dan terbatasnya produksi budidaya ikan wader pari meningkatkan kemungkinan eksploitasi berlebihan di alam. Sebagai spesies akuakultur baru; budidaya ikan wader pari masih berkembang, sebagian besar informasi belum lengkap, dan membutuhkan banyak pengetahuan dasar tentang budidayanya khususnya untuk stadia kehidupan awal.

Kondisi lingkungan yang optimal untuk inkubasi telur merupakan langkah penting dalam keberhasilan budidaya setiap spesies karena ini akan menentukan jumlah larva yang dihasilkan selama siklus penetasan. Suhu adalah salah satu faktor lingkungan terpenting yang mempengaruhi perkembangan awal ikan. Pada beberapa penelitian sebelumnya, suhu berpengaruh terhadap perkembangan awal Labeo rohita dan Barbus barbus, serta berpengaruh terhadap masa inkubasi dan keberhasilan penetasan ikan buntal (Takifugu obscurus). Selain itu, kondisi termal variabel dan konstan memberikan efek pada perkembangan embrio dan larva awal ikan di mana ukuran terbesar dari ikan menetas pada suhu yang dimodifikasi diamati pada individu yang berasal dari varian di mana suhu berfluktuasi.

Oleh karena itu, penentuan suhu optimum untuk inkubasi ikan wader pari penting untuk mengoptimalkan produksi benih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu inkubasi terhadap beberapa parameter penetasan telur wader pari dan menentukan suhu optimum untuk inkubasi. Hasil penelitian ini akan bermanfaat dalam meningkatkan produksi pembenihan wader pari.

Sebanyak 2.000 telur yang telah dibuahi ditempatkan ke dalam 20 tangki plastik silinder inkubasi (kapasitas 10 L; diameter 30 cm). Setiap 5 tangki ditempatkan dalam 4 wadah yang berbeda (120 x  80 x 46 cm3) dengan perlakuan suhu inkubasi antara lain 25.0-30.0 (suhu kamar), 28.0, 30.0, dan 32.0 oC. Peningkatan suhu mempercepat waktu penetasan, waktu penyerapan kuning telur, dan perkembangan larva; meningkatkan tingkat penyerapan kuning telur dan tingkat kelainan larva. Penurunan daya tetas dan kelangsungan hidup terjadi pada perlakuan suhu tertinggi, sehingga suhu inkubasi yang optimal untuk telur ikan wader pari adalah 30 oC berdasarkan hasil terbaik dari total daya tetas dan tingkat kelangsungan hidup larva.     

Penulis: Darmawan Setia Budi, S.Pi., M.Si.

Informasi lebih lengkap dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/10454438.2021.1928580 (Syafariyah et al., 2021)

Syafariyah, N. K., Sulmartiwi, L., & Budi, D. S. (2021). Incubation temperature effects on some hatching parameters of silver rasbora (Rasbora argyrotaenia) egg. Journal of Applied Aquaculture, 1-11.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp