Potensi Koral Pantai Utara Jawa sebagai Bahan Biomaterial Medis Hidroksiapatit

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi by VectorStock

Koral memiliki kandungan unsur kalsium yang tinggi dalam bentuk Kalsium Karbonat (CaCO3) dan 72 mineral lain yang ditemukan dalam tubuh manusia. Mineral dalam coral tersebut diantaranya adalah fosfat, karbon, besi, nitrogen, silikon, magnesium dalam konsentrasi rendah, serta mineral mikro yang lain. Mineral-mineral koral yang termasuk mineral penyusun tulang dan gigi adalah kalsium dan fosfat. Berdasarkan persentase kandungan kalsium dan fosfatnya, koral terdiri dari koral purba (fossilized coral) dan marine coral. Persentase kandungan unsur kalsium dari kedua jenis koral diatas adalah 30-38% pada fossilized coral dan 20-24% pada marine coral . Berdasarkan hal tersebut, fossilized coral memiliki potensi yang besar sebagai bahan dasar pembuatan keramik hidroksiapatit. Bahan ini merupakan mineral utama pembentuk tulang dan gigi. Oleh sebab itu, koral merupakan mineral alam yang memiliki potensi besar sebagai bahan implan tulang. Persentase kandungan unsur kalsium dan fosfat pada koral dipengaruhi oleh kandungan unsur dalam laut dan ekosistemnya (Indarwati.D.,2007). Laut selatan dan utara pulau Jawa memiliki ekosistem yang berbeda, sehingga kandungan mineral coralnya berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh perbedaan gelombang maupun arus pada laut selatan dan utara Jawa sehingga menyebabkan morfologi dasar lautnya berbeda.

Laut utara Jawa merupakan laut yang terbentuk karena proses erosi serta tempat bermuaranya sungai-sungai. Hal tersebut menyebabkan banyak berbagai bahan pencemar dari daratan yang bermuara pada laut utara Jawa. Salah satu laut utara Jawa yang termasuk dalam kawasan laut tercemar limbah adalah laut di daerah Tuban. Hal tersebut dikarenakan Tuban merupakan daerah kawasan pesisir sehingga seringkali sebagai tempat bermuaranya limbah-limbah industri maupun domestik yang dibuang di sungai. Limbah yang dihasilkan oleh domestik biasanya adalah limbah-limbah cair dan mengandung beberapa parameter kimiawi seperti nitrat, nitrit, amonia, minyak dan lemak, dan deterjen. Pencemaran pada kawasan pesisir Tuban tersebut dapat mempengaruhi kandungan mineral biota laut yang ada di dalamnya termasuk coral.

Fokus penelitian ini adalah menganalisis potensi koral dari laut utara Jawa khususnya pantai Sowan, Tuban, Jawa Timur, sebagai bahan dasar pembuatan hidroksiapatit sebagai penyusun implan tulang dan gigi. Penelitian ini menggunakan metode presipitasi (pengendapan) yang didasarkan pada metode penghasil hidroksiapatit terbaik pada penelitian-penelitian sebelumnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa koral Pantai Sowan mengandung senyawa kalsium karbonat yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan pantai Remen. Selain  itu terdapat kandungan logam berat Pb pada koral pantai Sowan, sehingga kurang layak untuk bahan baku biomaterial medis hidroksiapatit.  Pembentukan hidroksiapatit dari pantai Remen Tuban dengan metode presipitasi menghasilkan fraksi volume  relatif lebih kecil dibandingkan dengan bahan baku yang diperoleh dari pantai selatan Jawa.

Penulis : Siswanto

Artikel selengkapnya dapat dibaca :

Development of hydroxyapatite from corals obtained from contamination waters of Northern Java by precipitation method, Siswanto et al, Ecology, Environment And Conservation Vol. 26 (3) : 2020, url : http://www.envirobiotechjournals.com/journal_details.php?jid=3.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp