Pentingnya Menggunakan Perangkat Pintar untuk Keselamatan Anak-anak di Taxi Online

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Daihatsu

Dari dahulu sampai sekarang, anak-anak sering dianggap sebagai makhluk yang lemah dan tidak berdaya. Sehingga, biasanya anak-anak akan mengalami kekerasan dan/atau pelecehan di tempat umum atau di transportasi online. Hal ini dikarenakan pelaku kejahatan mengetahui bahwa anak-anak tidak akan melawan dan tidak mempunyai kekuatan untuk membela diri. Sampai saat ini tindakan untuk menjaga keselamatan anak-anak masih sangat minim, biasanya yaitu berupa sosialisasi atau peraturan-peraturan keselamatan anak-anak.

Sudah terdapat beberapa alat keselamatan yang telah dibuat, akan tetapi alat-alat tersebut masih memiliki banyak kelemahan. Biasanya kelemahannya adalah waktu yang lama untuk mengoperasikannya, bisa juga tidak adanya kamera, atau sulitnya pengoperasian alat tersebut untuk anak-anak. Sehingga masih perlu sebuah alat yang relatif kecil, dan pengoperasiannya untuk anak-anak termasuk mudah, dan waktu yang dibutuhkan harus relatif singkat, serta harga yang tidak mahal, agar bisa digunakan semua kalangan.

Alat ini bernama “Monitor Anak”. Yang bisa disematkan dibaju anak-anak ketika akan keluar rumah, terutama apabila menggunakan taxi atau transportasi online. Apabila anak-anak mengalami kekhawatiran atau hal-hal yang dianggap janggal, maka anak-anak hanya perlu menekan tombol kecil yang ada pada alat keselamatan ini. Tentunya dibutuhkan jaringan, data atau wifi, agar alat ini bisa beroperasi. Dan jaringan internet pastinya ada dikarenakan anak sekarang sudah pasti membawa telepon seluler.

Kelebihan alat ini yaitu tidak perlu repot untuk mengeluarkan telepon seluler yang bisa saja akan berpotensi membahayakan keselamatan anak-anak atau malah akan diambil oleh pelaku kejahatan. Jadi setelah “Monitor Anak” ini ditekan, maka telepon seluler orang tua akan berbunyi. Yaitu ada informasi melalui aplikasi telegram orang tua. Yang sebelumnya ID telegram sudah dimasukkan di database alat ini. Tidak hanya orang tua, beberapa ID bisa dimasukkan secara bersama-sama tidak hanya satu ID telegram, dan bisa saja apabila dikembangkan dengan memasukkan nomor polisi atau yang berwajib.

Apabila alat keselamatan anak-anak ini sudah ditekan, maka dalam waktu 1 detik akan ada informasi lokasi yang diterima oleh orang tua, dan sekitar 12 detik akan ada gambar yang terkirim ke aplikasi telegram orang tua, yaitu hasil foto dari kamera alat tersebut. Alat ini akan bisa menangkap wajah pelaku apabila di transportasi online kita duduk di belakang atau samping pengendara. Sehingga orang tua akan tahu anak berada di daerah mana dan foto pelaku sudah tertangkap kamera.

Alat ini bisa digunakan sampai jarak berapapun asal ada jaringan internet. Akan tetapi akan ada perbedaan kecepatan waktu pengiriman lokasi dan gambar apabila jaringan internet yang digunakan tersebut berbeda operator.

Tombol yang digunakan “Monitor Anak” ini adalah sebuah push button yang cocok untuk disematkan di Raspberry Pi sebagai pengontrol. Jenis Raspberry Pi yang digunakan pada alat ini adalah Raspberry Pi zero W yang sudah dilengkapi dengan modul GPS U Blox NEO dan modul kamera 5MP.

Alat ini kecil dan mempunyai ukuran sekitar 1.5cm x 3.5cm x 8cm dan sudah diberi tempat agar lebih rapi. Untuk ukurannya yaitu menjadi 7cm x 10cm x 15cm dan berwarna putih. Sehingga akan mudah dibawa anak-anak sebagai alat keselamatannya.

Alat “Monitor Anak” ini sudah diuji lebih dari 60 kali untuk mengetahui keakuratan lokasi, ketajaman gambar, serta waktu yang dibutuhkan untuk mengirim lokasi dan gambar hasil foto dari kamera alat ini ke aplikasi telegram orang tua. Dari uji coba tersebut, untuk keakuratan lokasi dapat disimpulkan bahwa hampir selalu tepat lokasi. Kemudian untul ketajaman gambar yang terkirim ke telegram orang tua yaitu tajam, sesuai dengan modul kameranya 5MP. Dan untuk waktu yang dibutuhkan dalam mengirim lokasi hampir selalu sama yaitu sekitar 1 detik, apabila menggunakan operator yang sama, dan antara 1 detik sampai dengan 2 detik apabila menggunakan operator yang berbeda. Serta waktu yang dibutuhkan untuk mengirim gambar ke telegram orang tua adalah rata-rata 12 detik apabila menggunakan operator yang sama, dan sekitar 12 detik sampai dengan 13 detik apabila menggunakan operator yang berbeda.

Penulis: Elsyea Adia Tunggadewi, S.T., M.T.

A smart wearable device based on internet of things for the safety of children in online transportation

http://ijeecs.iaescore.com/index.php/IJEECS/article/view/24678

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp