Hockey merupakan olahraga prestasi kategori olahraga permainan. Ada tiga jenis permainan hockey yang dimainkan hingga kejuaraan dunia yaitu field hockey, indoor hockey, dan ice hockey. Jenis hockey yang sedang berkembang pesat di Indonesia adalah field dan indoor hockey. Pada Sea Games 2017, hockey indoor Indonesia mendapatkan medali perak dan potensi ini masih bisa dikembangkan lagi. Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki pretasi hockey indoor yang baik di Indonesia dalam ajang kejuaraan pelajar, mahasiswa, klub, maupun provinsi. Untuk mengembangkan sebuah prestasi, maka diperlukan pemahaman terhadap karakteristik yang menjadi identitas dan sebagai tolak ukur dalam pembuatan program latihan.
Hockey indoor memiliki kesamaan karakter dengan futsal atau basket yakni tidak adanya batas pergantian pemain dan tergolong dalam intermittent sport; yang membutuhkan kemampuan untuk mengubah arah dengan mendadak meskipun dalam kecepatan tinggi. Kondisi fisik utama yang dibutuhkan pada atlet pada olahraga berprestasi adalah daya tahan, kekuatan otot perut, kecepatan dan kelentukan. Daya tahan kardiovaskuler adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, pernafasan dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien dalam menjalankan kerja terus menerus. Kekuatan otot perut dibutuhkan untuk gerakan pendek, gerakan cepat, kinerja olahraga, dan stabilisasi selama peledak gerakan dari ekstremitas. Kecepatan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan berkesinambungan, dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kelentukan adalah suatu kemampuan dari seseorang menggerakkan tubuh dan bagian–bagian tubuh dalam satu ruangan gerak yang seluas mungkin, tanpa mengalami dan menimbulkan cedera pada persendian otot.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk untuk mengkomparasikan kondisi fisik utama atlet putri Jawa Timurdan atlet putri nasional pada olahraga hockey indoor yang akan digunakan sebagai tolak ukur dalam melatih dan pembuatan program latihan. Metode yang digunakan adalah observasional analitik. Atlet hockey indoor putri Tim Jawa Timur PON 2016 sebanyak 12 orang dengan rentang usia 17-28 tahun dan 12 Atlet Putri Tim Nasional SEA Games Indonesia 2017 yang berusia 19-28 tahun diukur kondisi fisiknya. Kondisi fisik yang diukur dalam penelitian ini adalah daya tahan, kekuatan otot perut, kelentukan, dan kecepatan. Tes daya tahan untuk mengetahui VO2max atlet menggunakan metode multi fitness test (MFT). Tes Kekuatan otot perut ini diukur dengan tes sit selama 60 detik. Tes kecepatan idilakukan oleh atlet dengan lari secepat-cepatnya sejauh 20 meter. Tes kelentukan dilakukan menggunakan alat sit and reach flexibility.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk profil usia, berat badan dan tinggi badan tidak berbeda antara atlet Jawa Timur dengan Tim nasional. Untuk daya tahan, atlet Jawa Timur lebih rendah daripada atlet nasional. Kecepatan atlet Jawa Timur sedikit di atas atlet nasional. Namun pada kedua kondisi tersebut tidak ada beda bermakna. Yang terdapat pervedaan bermakna pada kekuatan otot perut dan kelentukan di mana atlet Jawa Timur lebih rendah daripada atlet nasional.
Berdasarkan hasil tersebut, maka atlet Jawa Timur masih membutuhkan program latihan yang dapat meningkatkan keempat parameter kondisi fisik agar bisa setara bahkan lebih baik dari atlet nasional. Parameter yang membutuhkan perhatian lebih kuat adalah pada kekuatan otot perut dan kelentukan. Harapan ke depan atlet Jawa Timur dan Indonesia semakin bisa mewarnai kancah pertandingan lahara di tingkat nasional.
Naskah ditulis oleh Dr Purwo Sri Rejeki, dr, MKes
Artikel lengkap bisa diakses di https://e-journal.unair.ac.id/FMI/article/view/16209 dengan judul artikel Physical Condition Comparison Between Female Athlete Indoor Hockey Of East Java Team And National Team dengan penulis Fitry Nachamory Oemar, Irmantara Subagio, Hayuris Kinandita Setiawan, Purwo Sri Rejeki.
