Aktifitas Antibakteria Flavonoid dan Tanin pada Ekstrak Etanol Daun Bidara

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustraso oleh Kompas com

Bakteri prokariotik adalah mikroorganisme yang dapat bermanfaat sebagai normal flora, namun dapat juga berdampak merugikan inang dan dapat menimbulkan penyakit. Antibakteria merupakan zat yang dapat mengganggu pertumbuhan atau membunuh bakteri dengan mengganggu metabolism bakteri. Antibakteria yang ideal hendaknya bersifat selektif toksisitas, artinya antibakteria tersebut hanya berbahaya bagi bakteri penyebab radang/infeksi, tetapi tidak berbahaya bagi hospes atau tubuh inangnya. Berdasarkan sifat selektif toksisitasnya, antibakteria dibedakan menjadi dua, yaitu yang pertama bersifat bakteriostatik, yang bekerja dengan cara menghambat perkembang biakan bakteri dan yang kedua bersifat bakterisidal yang dapat membunuh bakteri. Bakteriostatik, dapat bekerja sebagai bakterisida bila digunakan dalam konsentrasi tinggi. Zat antibakteria, yang diracik memang dapat digunakan dalam pengobatan pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri dapat dilakukan dengan menggunakan antibiotik sintetis untuk menghalangi pertumbuhan / membunuh bakteri pathogen yang menginfeksi manusia.

Dalam suatu penelitian ditemukan bahwa risiko resisten pada antibiotik sintetis dapat terjadi, sehingga terjadi kegagalan pengobatan pada pasien yang terinfeksi penyakit dalam waktu yang lama. Oleh karena itu diperlukan suatu cara / solusi pengobatan alternatif yang aman, murah, mudah didapat, dan lebih baik (sebagai alternatif pengganti antibiotik yang sintetis). Senyawa zat antibakteria dapat diperoleh dari mikroba, tumbuhan dan hewan. Mengingat di Indonesia kaya akan keaneka ragaman hayati, maka peluang memperoleh bahan alami antibakteria sangat besar. Apa lagi di dukung dengan banyaknya penggunaan obat tradisional  yang secara substansial merupakan bagian dari budaya Indonesia. Untuk itu diperlukan adanya pengembangan dan penelitian obat baru yang bersumber dari tumbuhan.

Tumbuhan Bidara (Ziziphus spina-Christi L) terbukti dapat menyembuhkan beberapa macam penyakit, seperti gangguan percernaan, keluhan lemas, obesitas, penyakit jantung, gangguan kandung kemih dan kanker. Semua bagian dari tumbuhan Bidara, seperti daun, buah, biji, akar dan batangnya banyak digunakan sebagi jamu/obat tradisional. Dari beberapa penelitian disebutkan bahwa tumbuhan Bidara mengandung alkaloid, glikosida, tanin, flavonoid, kuinon, saponin, dan steroid / triterpenoid. Penelitian (baik secara invitro ataupun in vivo) lain juga menyebutkan bahwa batang, daun dan bijinya mempunyai aktifitas antibakteria, antiradang, antijamur, dan antikanker.

Ekstrak etanol daun Bidara memiliki diameter obstruent yang berbeda. Semakin besar konsentrasi maka semakin besar pula diameter obstruent yang terbentuk.  Perlu diketahui bahwa konsentrasi dan diameter obstruent berbanding lurus satu sama lain. Hasil penelitian Pelezar dan Chan, menyebutkan bahwa semakin tinggi konsentrasi nya, maka akan semakin cepat menghambat pertumbuhan mikro organisme dan semakin cepat pula terbunuhnya bakteri.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Bidara memiliki kemampuan membunuh bakteri Eschericia Coli pada konsentrasi 75% dan 100%, tetapi tidak memilki daya mematikan pada konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25% dan 50%.  Hasil penelitian ini juga menyebutkan bahwa ekstrak etanol daun bidara juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri pathogen.

Dari pengamatan uji bakteri menunjukkan hasil positif, yang berarti adanya senyawa metabolit sekunder pada ekstrak etanol daun bidara. Selain peran nya dalam penghambatan sintesis RNA dalam DNA sel, flavonoid juga berperan dalam “mengganggu” metabolism dalam bakteri. Mekanisme flavonoid sebagai antibakteria yaitu dengan merusak membrane sel bakteria yang diikuti dengan pelepasan senyawa intraseluler bakteria. Sedangkan tannin juga memilki aktivitas antibakteria yaitu dengan mengaktifkan adhesi bakteria , mengaktivasi enzim dan mengganggu transport protein dalan sel bakteria. Aktivasi enzim dalam sel bakteria akan menghambat kerja enzim reverse transcriptase dan DNA topoisomerase. Prolin sebagai zat aktif dalam daun Bidara juga akan berikatan dengan protein dalam dinding sel bakteria dan hal ini akan menyebabkan kematian bakteria tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa flavonoid dan tanin dalam ekstrak etanol daun bidara (Ziziphus spina-Christi L), akan menghambat pertumbuhan bakteria minimum pada konsentrasi 50% dan akan bersifat bakterisida minimum pada konsentrasi 75%. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol dalam daun Bidara, maka akan semakin besar pula daya bunuh terhadap Enteropathogenic Coli.

Penulis : Prof. Dr. Merryana Adriani, SKM, M.Kes

Informasi detail tentang riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :

https://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/13638

Sri Mulyani, Merryana Adriani, Bambang Wirjatmadi (2021). Antibacterial Activity of Extract Ethanol Bidara Leaves (Ziziphus spina-Christi L) on Enteropathogenic Coli, Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology, 15 (01) : 1589-1595

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp