Bagaimana Status Gizi Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Halodoc

Dalam lima tahun terakhir, prevalensi kanker mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan survey riset kesehatan dasar, angka penderita kanker di Indonesia meningkat dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Bahkan, Indonesia tercatat sebagai negara dengan prevalensi kanker terbanyak ke-8 di Asia Tenggara, dan posisi ke 23 di wilayah Asia. Kemoterapi menjadi salah satu alternatif pengobatan yang banyak dipilih oleh pasien kanker dan hal tersebut dapat meningkatkan risiko malnutrisi pada pasien.

Efek samping kemoterapi yang sering terjadi adalah pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, konstipasi, perubahan fungsi pengecap seperti mulut terasa pahit yang dapat berhubungan dengan penurunan nafsu makan pasien. Penurunan nafsu makan dapat terjadi karena mual dan muntah yang dialami pasien pasca kemoterapi. Panurunan nafsu makan tersebut akan berpengaruh terhadap ketidakcukupan asupan zat gizi pasien tertutama zat gizi makro yang dalam jangka waktu yang panjang dapat berpengaruh terhadap status gizi pasien. Karena dampak yang cukup besar terhadap status gizi, maka upaya preventif pencegahan malnutrisi pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi perlu menjadi perhatian khusus.

Penelitian ini menggunakan metode review sistematik pada 15 publikasi yang dipilih dari 3094 judul dengan desain penelitian observational mengenai efek kemoterapi pada pasien dengan semua jenis kanker terhadap asupan zat gizi makro dan status gizi, yang diterbitkan sejak tahun 2005–2019.

Hasil analisis menunjukkan sebagian besar artikel yang telah ditinjau menunjukkan adanya penurunan asupan zat gizi makro terutama pada energi, protein dan lemak pada pasien pasca kemoterapi. Penurunan konsumsi energi terjadi karena beberapa hal yaitu adanya perubahan fungsi rasa pada indra pengecap, penurunan nafsu makan serta penurunan konsumsi protein juga karena penurunan nafsu makan. Tidak hanya itu, penurunan konsumsi makanan juga disebabkan efek samping dari obat sitostatika sehingga menyebabkan respons negatif pada hipotalamus dalam mengirimkan sinyal rasa lapar. Adanya peningkatan sitokin tersebut akan meningkatkan ekspresi leptin dalam jaringan adiposa, dan menekan ekspresi grelin sehingga akan tetap terjadi penurunan nafsu makan dan peningkatan pengeluaran energi meskipun pasien dalam keadaan lapar.

Selain itu, penurunan nafsu makan pada pasien post kemoterapi juga dapat diinduksi oleh kondisi mual dan muntah yang dialami pasien. Tidak berhenti disini, penurunan konsumsi makanan juga dapat terjadi karena adanya faktor psikis seperti kelelahan, depresi, dan kecemasan sebagai respons dalam diri pasien terhadap penyakit kanker serta efek dari kemoterapi. Seseorang yang divonis kanker dapat mengalami ketakutan, kecemasan, dan stress yang merangsang hormon katekolamin, sebagai hormon yang dapat menurunkan nafsu makan (anoreksia).

Perubahan status gizi dipengaruhi oleh adanya penurunan berat badan sebagai pengaruh dari konsumsi makanan maupun perubahan metabolisme pada pasien dengan kanker. Dari 15 studi yang dianalisis, 10 diantaranya menyatakan pasien mengalami perurunan berat badan bahkan memiliki status gizi underweight dan 5 lainnta menunjukkan perubahan status gizi lebih yaitu overweight dan obesitas. Pasien kanker, akan mengalami peningkatan metabolisme sebagai respons adanya peradangan akibat kanker. Oleh sebab itu, tubuh akan meningkatkan pengeluaran energi basal sebagai kompensasi untuk menghasilkan energi yang lebih besar. Apabila energi dari makanan tidak mecukupu kebutuhan dalam jangka waktu yang lama akan berdampak pada penurunan status gizi pasien. Adanya status gizi. Terjadinya overweight dan obesitas dikarenakan kondisi status gizi pasien sebelum kemoterapi yang sudah mengalami overweight, kondisi fisiologis tertentu karena kanker seperti pada kanker payudara, efek dari obat pendamping yang diresepkan oleh dokter, maupun kondisi fisik pasien saat penelitian.

Penulis: Regyna, SD., Adriani, M., & Rachmah, Q. (2021). A systematic review: asupan zat gizi makro dan status gizi pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Media Gizi Indonesi (National Nutrition Journal); 16(2): 182–193

Artikel dapat ditemukan pada link berikut: https://e-journal.unair.ac.id/MGI/article/view/19481/14061

Penulis Artikel Populer: Qonita Rachmah

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp