Kombinasi Asam Sitrat dengan Dextrose Dapat Memperbaiki Produksi Telur dan Rasio Konversi Pakan pada Ayam Petelur yang Terkena Colibacillosis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Agrotek

Kolibasilosis di Indonesia sampai saat ini masih sering muncul, sehingga kasus ayam petelur yang terkena colibacillosis belum dapat mencapai puncak produksi telur dan akibatnya masa produksi telur tertunda dan mudah terjangkit penyakit lain. Tujuan dari penelitian ini adalah kombinasi acidifier-dextrose diharapkan mampu menekan perkembangan bakteri Avian Pathogenic Escherichia coli (APEC) pada ayam petelur. Sehingga pada akhirnya dapat mengontrol kasus colibacillosis di Indonesia.

Keunggulan Asam Sitrat dan Dextrose

Asam sitrat secara umum dapat menggantikan peran antibiotik, meningkatkan produksi telur, kualitas telur, menyeimbangkan kondisi mikroflora saluran pencernaan dan meningkatkan penyerapan sari makanan di usus halus. Pengaruh asam sitrat terhadap mikroflora usus antara lain: efek spesifik anion asam terhadap enzim atau membran sel, nilai pH internal dan kapasitas buffer sel, jumlah ATP yang digunakan dalam pemompaan proton dan pengangkutan molekul asam. Selain itu penggunaan asam sitrat dapat menciptakan suasana asam dengan pH 3,5 – 4,0 pada saluran usus yang menghambat replikasi Escherichia coli, Salmonella sp., serta bakteri gram negatif lainnya.

Peternak biasanya menggunakan air gula sebagai sumber energi. Dextrose adalah nama gula sederhana yang terbuat dari jagung dan secara kimiawi identik dengan glukosa atau gula darah. Dextrose sering digunakan dalam produk kue sebagai pemanis dan biasanya ditemukan pada makanan seperti makanan olahan dan sirup jagung. Dextrose juga memiliki tujuan medis dan sebagai sumber energi. Karbohidrat yang terkandung dalam aditif pakan dapat meningkatkan pertumbuhan, produksi telur dan menurunkan rasio konversi pakan pada ayam petelur.

Metode dan Hasil

Sebanyak 240 ekor ayam petelur dibagi menjadi 6 perlakuan dan masing-masing terdiri dari 40 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi asam sitrat dengan dextrose dapat meningkatkan produksi ayam petelur dan menurunkan rasio konversi pakan pada ayam petelur yang diinfeksi APEC. Pada hasil Hen Day Production kelompok perlakuan terinfeksi APEC menunjukkan hasil yang paling rendah yaitu sebesar 65,75%. Sedangkan perlakuan lainnya masih di atas 90%. Selanjutnya hasil Feed Conversion Ratio atau Rasio Konversi Pakan tertinggi terdapat pada perlakuan terinfeksi APEC yaitu sebesar 2,17. Sedangkan perlakuan lain hasil Feed Conversion Ratio masih di bawah 1,80. Secara umum penggunaan kombinasi asam sitrat dengan dextrose dengan dosis terendah yaitu 1g / 3,75 liter air minum masih dapat memberikan hasil yang baik untuk Hen Day Production dan Feed Conversion Ratio pada ayam petelur yang terinfeksi APEC. Jadi kesimpulannya pemberian kombinasi asam sitrat dengan dextrose dapat meningkatkan Hen Day Production dan menurunkan Feed Conversion Ratio pada ayam petelur yang terinfeksi APEC. Dosis kombinasi asam sitrat dengan dextrose yang dianjurkan pada ayam petelur berdasarkan adalah 1 g / 3,75 liter air minum.

Penulis : Sunaryo Hadi Warsito.drh., M.P.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.hindawi.com/journals/vmi/2021/6610778/

Sunaryo Hadi Warsito, Emy Koestanti Sabdoningrum, Nana Tripalupi, Ayu Nur Hidayati, Anwar Ma’ruf, Poedji Hastutiek, Mirni Lamid, M. Anam Al-Arif, Herry Agoes Hermadi and Oky Setyo Widodo (2021). The Effect of Acidifier-Dextrose against Hen Day Production and Feed Conversion Ratio in Laying Hens Infected with Avian Pathogenic Escherichia coli. Veterinary Medicine International. Volume 2021 Article ID 6610778  https://doi.org/10.1155/2021/6610778

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp