Manifestasi Atipikal Penyakit Graves’

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh dokter sehat

Penyakit Graves’ atau Graves’ Disease (GD) merupakan suatu penyakit autoimun dimana sel imun tubuh salah mengenali reseptor dari kelenjar tiroid. Hal ini menimbulkan pemicuan berlebihan dari kelenjar tiroid (hipertiroid) sehingga menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah berlebihan (tirotoksikosis). Penyakit Graves’ merupakan penyebab tirotoksikosis yang sering dijumpai, dengan angka hingga 60-80% dari keseluruhan kasus tirotoksikosis.

Gejala yang sering dijumpai meliputi hiperaktivitas, iritabilitas, disforia, intoleransi panas dan berkeringat, dada berdebar-debar, kecapekan dan kelemahan, penurunan berat badan walaupun nafsu makan yang meningkat, diare, gangguan pola menstruasi, kehilangan nafsu seksual, pembesaran kelenjar tiroid di leher, gangguan mata dan gangguan kulit yang khas untuk penyakit Graves’. Akan tetapi, selama beberapa dekade terakhir, terdapat peningkatan kasus manifestasi GD yang tidak khas/ tidak biasa, yang terkait dengan berbagai sistem organ. Salah satu manifestasi ini adalah kadang-kadang merupakan manifestasi utama GD.

Presentasi klinis atipikal dari GD termasuk anemia, muntah, penyakit kuning, dan gagal jantung kanan. Anemia dijumpai hingga pada 34% pasien GD, dengan bentuk yang pernah dijumpai termasuk anemia GD, anemia pernisiosa, anemia defisiensi besi akibat penyakit celiac, dan anemia hemolitik autoimun. Dari kesemuanya, prevalensi anemia hemolitik autoimun (AIHA) merupakan yang paling jarang.

Pada kasus yang kami laporkan, seorang wanita muda (29 tahun) datang dengan gejala anemia dan tanda tanda yang sesuai dengan AIHA. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata pasien ini juga terdeteksi mengidap penyakit Graves’. Pengobatan dilakukan dengan antitiroid dan steroid, dan menunjukkan respon yang sangat baik, dimana sel darah merah dapat naik tanpa transfusi darah. Kami berasumsi terdapat hubungan diantara GD (suatu kondisi hipertiroid) dan anemia hemolitik autoimun (AIHA).

Secara logika, hipertiroid seharusnya berkaitan dengan peningkatan jumlah sel darah merah, kemungkinan karena meningkatnya kebutuhan oksigen jaringan yang mengakibatkan peningkatan sekresi eritropoietin. Namun nyatanya, anemia dapat dilihat sebagai manifestasi hematologis atipikal pada pasien hipertiroid dan hal ini sering dilewatkan klinisi karena sifatnya yang atipikal. Anemia pada GD dipostulasikan disebabkan oleh menurunnya waktu sirkulasi eritrosit dan mekanisme autoimun.

Bagaimana GD dapat berkaitan dengan AIHA pun masih menjadi bahan diskusi. AIHA yang merupakan suatu kondisi pemecahan sel darah merah akibat autoimun, nampaknya memiliki kesamaan dengan GD dari sisi penyebab autoimun. Suatu hipotesis yang dikemukakan adalah timbulnya autoantibodi terhadap reseptor tiroid (TSHr) yang bereaksi silang terhadap permukaan sel darah merah, menimbulkan pemecahan. Hal ini didukung dari ditemukannya tipe antibodi yang sama pada kedua kondisi ini, yakni immunoglobulin G (IgG).

Pada beberapa kasus, AIHA pada GD berespon baik terhadap terapi antitiroid tanpa steroid, yang menekankan peran dari hipertiroid terhadap kejadian AIHA. Pada kasus lain, AIHA tetap terjadi pada kondisi hormon tiroid yang normal, menekankan suatu kondisi autoimun sebagai dasarnya.

Laporan kasus sebelumnya yang menggunakan antitiroid saja dalam terapi kedua kondisi ini berpegang pada teori bahwa antitiroid saja dapat meregulasi kadar autoantibodi. Laporan lain tetap menggunakan steroid sebagai lini pertama terapi AIHA. Sedangkan beberapa laporan lain menggunakan keduanya (antitiroid dan steroid).

Kesimpulannya, merupakan suatu hal yang penting untuk mencari manifestasi atipikal dari GD, maupun mencari penyebab dasar dari AIHA melalui pemeriksaan tiroid. Diagnosis awal yang baik akan memberikan hasil terapi yang lebih bagus. Apapun mekanisme dasar yang melandasi keduanya, AIHA pada GD berespon baik terhadap terapi antitiroid dan steroid.

Penulis : Dr. Soebagijo Adi Soelistijo, dr., Sp.PD, K-EMD, FINASIM, FACP

Informasi detail dari laporan ini dapat dilihat pada tulisan kami di : https://www.amjcaserep.com/abstract/indexMobile/idArt/930705

Kandinata, S. G., Soelistijo, S. A., & Amrita, P. N. A. (2021). Graves’ Disease Presenting as Autoimmune Hemolytic Anemia. The American Journal of Case Reports22, e930705-1. https://doi.org/10.12659/AJCR.930705

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp