Kekerasan Tajam pada Leher yang Menyebabkan Kematian

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh VOI

Kekerasan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari peradaban manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, manusia menciptakan berbagai macam senjata baik untuk menyerang lawan maupun untuk mempertahankan diri. Secara total, 520.000 orang meninggal setiap tahun akibat penganiayaan 1400 kematian setiap hari.

Kasus pembunuhan dengan  beberapa luka tusuk yang menembus beberapa organ vital dan menggunakan berbagai metode pembunuhan menjadi tantangan tersendiri bagi seorang dokter forensik dalam menentukan penyebab kematian. Namun, dalam kasus seperti itu, penyebab kematian dapat ditentukan dengan jelas melalui cederanya.

Dalam laporan kasus ini, seorang wanita ditemukan meninggal di sebuah rumah pada tanggal 17 Juni 2020, pukul 10.30 WIB, dengan beberapa luka akibat kekerasan tajam. Jenazah dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD Dr. Soetomo Surabaya disertai Surat Permintaan Visum et Repertum Untuk Pemeriksaan luar dan dalam.

Dalam kasus ini, ditemukan luka iris pada lengan dan jari korban. Luka ini merupakan upaya korban untuk menangkis serangan dari pelaku yang sering disebut dengan Defense injury yang biasanya dilakukan untuk melindungi area tubuh yang dianggap penting.

Pada leher korban ditemukan beberapa luka tusuk. Sasarannya biasanya adalah area tubuh yang tidak terlindungi, di mana leher dan perut sering menjadi sasaran karena dekat dengan penyerang, di mana banyak organ vital berada di sana. Sebagian besar pelaku menggunakan tangan kanan (kidal) agar korban dapat ditusuk dari belakang karena luka berada di sisi kanan tubuh.

Pada kasus ini luka tusuk pertama pada leher kanan yang memotong pembuluh darah besar, menembus laring dan batang tenggorokan (trakhea) mengakibatkan sumbatan pada saluran napas utama dan perdarahan, merupakan mekanisme kematian yang paling mungkin terjadi. Manifestasi organ dalam yang tampak pelebaran pembuluh darah dan bintik perdarahan mengindikasikan bahwa mekanisme primer terjadinya kematian adalah sumbatan saluran napas utama dan mekanisme sekunder berupa perdarahan.

Sumbatan pada saluran napas utama akan mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen (hipoksia) karena inspirasi dan ekspirasi akan terganggu akibat obstruksi pada airway akan mengakibatkan tubuh tidak mendapat asupan oksigen dan kadar karbon dioksida pada tubuh akan semakin meningkat. Mekanisme kerusakan sel yang terjadi adalah hipoksia yaitu kondisi kekurangan oksigen, sehingga terjadi kerusakan sel ataupun kematian sel.

Perdarahan pada kasus ini akibat terpotongnya Jugular vein akan memperberat kondisi hipoksia, karena perdarahan akan membuat tubuh berada dalam kondisi kekurangan oksigen karena kadar haemoglobin yang mengikat oksigen dalam darah pun berkurang akibat volume darahnya yang berkurang. Terjadinya hipoksia antara lain akibat penurunan aliran darah (iskemia), oksigenasi tidak adekuat karena kegagalan kardiorespirasi, dan penurunan kadar haemoglobin yaitu pengikat oksigen dalam darah, seperti keadaan kehilangan darah (hipovolemik) yang banyak.

Jumlah luka majemuk pada area yang tidak mematikan mengindikasikan pelaku memiliki niat untuk menghilangkan nyawa, sehingga memenuhi unsur subjektif dan objektif pembunuhan berancana, sebagai mana tertuang di dalam Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana adalah sebagai berikut : “Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, palimg lama dua puluh tahun” .

Penulis : Dr.Ahmad Yudianto,dr.SpF.M[K].,SH.,M.Kes

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :

https://medic.upm.edu.my/upload/dokumen/202104300738092020_0934_45.pdf

Puji Rahayu, Ahmad Yudianto, Death Due to Violence and Sharp Force Injury on the Neck:A Case Report, Mal J Med Health Sci 17(SUPP2): 174-176, April 2021

.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp