Laporan Pertama Tiga Spesies pada Ikan Komersial

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Satu Harapan

Myxosporeans multivalvulid (Cnidaria: Myxozoa) adalah parasit myxzosporidia yang memiliki banyak katup telah berevolusi sebagai endoparasit ikan laut. Anggota genus Unicapsula Davis, 1924 dan Kudoa Meglitsch, 1947 (Myxosporea: Multivalvulida) dikenal secara ekonomis merugikan dan parasit patogen penting pada ikan laut di lingkungan air laut. Nilai jual ikan komersial akan menurun dengan adanya kista makroskopik yang tidak menarik bila dilihat / pseudokista dari Unicapsula muscularis Davis 1924, Kudoa clupeidae (Hahn, 1917), Kudoa amamiensis Egusa et Nakajima, 1980, Kudoa iwatai Egusa et Shiomitsu, 1983, dll., dalam otot ikan (Diamant et al., 2005), atau myoliquefaction postmortem oleh Kudoa thyrsites (Gilchrist, 1924), Kudoa neothunni (Arai dan Matsumoto, 1953), Kudoa musculoliquefaciens (Matsumoto, 1954), Kudoa lateolabracis Yokoyama et al., 2004, Kudoa pleurogrammi Kasai et al., 2016, Unicapsula seriolae Lester, 1982, dll. (Li et al. 2013; Kasai et al., 2016a). Beberapa spesies multivalvulid, seperti Kudoa septempunctata Matsukane et al., 2010, Kudoa hexapunctata Yokoyama et al., 2014, K. iwatai, dan U. seriolae, diketahui berhubungan erat dengan kepentingan kesehatan masyarakat sebagai agen penyebab “Keracunan makanan yang mengandung Kudoa” pada manusia setelah mengkonsumsi ikan mentah yang terinfeksi parasit multivalvulidan (Ohnishi et al., 2018). Genus Kudoa memiliki spesies myxosporean dengan empat atau lebih katup shell dan berhubungan dengan jumlah polar kapsul di myxosporanya (Fiala et al., 2015). Genus Unicapsula memiliki spesies myxosporean yang mempunyai tiga jenis katup shell yang berbeda dengan satu polar kapsul yang menonjol dan dua polar kapsul yang belum sempurna di myxosporanya (Fiala et al., 2015; Li et al., 2020a).

Sejak deskripsi K. clupeidae pada tahun 1917 atau U. muscularis di Tahun 1924, jumlah spesies yang tercatat sampai saat ini mencapai sekitar 120 Kudoa spp. dan 15 Unicapsula spp. (Casal et al., 2019; Li et al. 2020a, b, c; Cardim et al., 2020). Pengenalan teknik genetika molekuler seperti sekuensing nukleotida gen RNA ribosomal (rDNA) dan DNA mitokondria (mtDNA) gen yang dikombinasikan dengan pendekatan taksonomi klasik tampaknya membantu identifikasi dalam taksonomi atau perbedaan kritis diantara spesies myxosporean (Eiras et al., 2014; Atkinson et al., 2015). Pendekatan taksonomi modern seperti pada myxosporeans telah digunakan di beberapa wilayah perairan tertentu, dan sedikit survei ditemukan di perairan lain, seperti di sekitar Indonesia, dimana setidaknya distribusi K. neothunni, K. hexapunctata, dan Kudoa thunni Matsukane et al., 2011 di tuna (Thunnus spp.) telah dilaporkan (Kasai et al., 2017b). Beberapa penelitian telah melaporkan bivalvulidan dari spesies myxosporean, dengan dua katup shell dan dua polar kapsul dalam myxosporanya, dari katak dan ikan yang berasal dari Indonesia (Bartošová-Sojková et al., 2015), misalnya, Chloromyxum careni Mutschmann, 1999 dari ginjal Asia horned frog Megophrys nasuta (Schlegel, 1858) berasal dari Indonesia, Sphaeromyxa limocapitis Bartošová-Sojková et al., 2015 dari kandung empedu Darwin slimehead, Gephyroberys darwinii (Johnson, 1866) dari Jawa, Indonesia, dan spesies myxobolid di insang ikan mas.

Dalam studi ini, kami memeriksa 34 ikan laut dan sembilan spesies dari Laut Jawa, Indonesia, dan myxosporeans multivalvulid dianalisis di otot batang myofibers dari tiga spesies ikan. Pendekatan taksonomi terintegrasi, seperti karakterisasi morfologi myxospores dan karakterisasi genetik molekuler rDNA, digunakan untuk identifikasi taksonomi parasit ini. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi parasit dari kelompok myxosporeans multivalvulid (Cnidaria: Myxozoa: Myxosporea) melalui pemeriksaan dan identifikasi parasit pada ikan laut yang dijual yang berasal dari tangkapan sekitar laut Jawa Timur, Indonesia. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya plasmodia Unicapsula pyramidata yang terdeteksi pada otot batang dari dua ikan bream (Nemipterus furcosus). Perbandingan genetik sampel ini dengan yang sampel yang dikumpulkan dari Laut Coral Australia dan Laut Cina Selatan menunjukkan sedikit substitusi nukleotida dalam subunit kecil dan subunit besar gen RNA ribosom (rDNA).

Pada penelitian ini telah ditemukan pseudokista dari dua Kudoa spp dengan empat katup shell dan polar kapsul ditemukan di otot batang dua ikan scads (Alepes djedaba) dan dua ikan mullet abu-abu flathead (Mugil cephalus). Kudoa javaensis n. sp. myxospores yang diisolasi dari ikan Alepes djedaba berukuran tebal 5,1–7,2 (rata-rata 6,2) μm, lebar 6,2–7,9 (7,3) μm, dan Panjang 4,6–6,3 (5,4) μm, dengan polar kapsul 1,9–2,5 (2,2) μm dan lebar 1,1–1,4 (1,3) μm (n = 15). Kudoa surabayaensis n. sp. myxospores yang diisolasi dari ikan Mugil cephalus memiliki ketebalan 5,8–6,7 (6,3) μm, lebar 6,4–7,6 (6,9) μm, dan panjang 4,6–5,0 (4,7) μm, dengan polar kapsul panjang 1,8–2,4 (2,1) μm dan lebar 0,9–1,3 (1,1) μm (n = 25). Kedua Kudoa spp. tersebut menunjukkan perbedaan yang krusial dalam bentuk sporanya (setengah kuadrat dengan katup shell yang tidak sama vs. katup shell yang sama), dan tidak adanya atau adanya terminal katup shell. Pengurutan nukleotida rDNA mendukung diferensiasi morfologi kedua spesies ini. Selanjutnya, kedua isolat ini secara morfologis dan filogenetik berbeda dari Kudoa spp yang tercatat.

Penulis: M. Yunus

ARTIKEL ILMIAH POPULER dari artikel yang dipublikasikan pada: Parasitology Research 120: 861 – 876) dengan title:

First report of three multivalvulid species (Cnidaria: Myxozoa: Myxosporea) in commercial fishes from Java Sea, Indonesia, with records of Unicapsula pyramidata and two new Kudoa spp. 

link artikel: https://link.springer.com/article/10.1007/s00436-020-07030-6

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp