KSE UNAIR Ajak Warga Keputih Surabaya Manfaatkan Lahan Kosong Jadi Kebun Hidroponik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
WARGA Kelurahan Keputih, Surabaya baru saja memanen hasil pertanian hidroponik yang digagas oleh KSE UNAIR. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Sejak tiga bulan terakhir, hamparan sayur mayur memenuhi lahan kosong di sekitar rumah warga Kelurahan Keputih, Surabaya. Sejumlah sayuran yang ditanam antara lain sawi, bayam, kangkung, hingga selada.

Mufidah Anisah, beswan Karya Salemba Empat (KSE) menyebut, hal tersebut adalah salah satu proyek sosial yang digagas KSE Universitas Airlangga (UNAIR) bersama Kimia Farma. Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) itu melanjutkan bahwa program bertajuk Hidroponik Edukatif itu digarap agar masyarakat dapat menghasilkan pangan secara mandiri.

“Kami ingin menumbuhkan rasa ketertarikan masyarakat terhadap urbanfarming. Walaupun hasil panen belum banyak, tapi masyarakat sudah cukup merasakan,” pungkasnya.  

Mufidah –panggilannya- mengatakan, proses realisasi Hidroponik Edukatif cukup panjang. Terlebih lagi banyak kendala akibat pandemi Covid-19. Sebelumnya, sambung Mufidah, sebanyak 25 yang terlibat dalam program tersebut diberikan tiga kali pelatihan secara intensif.

Kini masyarakat telah banyak belajar dan terbiasa. Beberapa warga bahkan mulai membangun hidroponik sederhana di rumah.

PERTANIAN hidroponik yang digagas KSE UNAIR dan Kimia Farma bersama warga Kelurahan Keputih, Surabaya. (Dok. Pribadi)

“Hasilnya sekarang secara ekonomi cukup dirasakan. Masyarakat jadi lebih semangat untuk memasarkan produk hidroponik lebih luas,” katanya.

Menurut Mufidah, sejauh ini program Hidroponik Edukatif tersebut berjalan dengan sangat baik. Program yang mulai digagas sejak 2019 itu bahkan telah terdaftar secara resmi.

“Kita baru aja didaftarkan secara resmi dengan adanya SK dari Kelurahan Keputih. Namanya Kelompok Tani Urbanfarming Keputih Bersemi,” tandasnya.

Diketahui, program tersebut berawal dari perlombaan yang diadakan oleh Kimia Farma. KSE UNAIR unggul di antara peserta lain yang berasal dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Hingga akhirnya masuk dalam lima besar dan mendapat pendanaan.

Mufidah mengungkapkan, warga sangat antusias dan semangat mengelola pertanian hidroponik. Warga bahkan membuat piket harian untuk merawat tanaman secara bergantian.

Mufidah berharap, semangat warga mengelola pertanian hidroponik dapat terus membara. Sehingga kegiatan urbanfarming di Kelurahan Keputih dapat menjadi salah satu wadah edukasi bagi siapa pun yang ingin belajar mengenai hidroponik.

“Kami berharap warga bisa menjadi kader urbanfarming. Kalau hasilnya sudah banyak, masyarakat sehat, ekonominya bisa terangkat, dan penjualan meluas,” harap dia. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp