Perawatan yang Menguntungkan untuk Kasus Tumor Whartin, Tumor Langka di Rongga Mulut

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sumber: HonestDocs

Tumor Warthin juga dikenal sebagai cystadenoma papiler adalah pertumbuhan jaringan baru yang relatif jarang dan umumnya jinak, ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dan masih belum diketahui penyebabnya. Di antara tumor kelenjar ludah, tumor Warthin adalah urutan kedua terbanyak untuk adenoma pleomorfic dan biasanya dialami orang-orang di usia lima puluhan dan enam puluhan. Kelenjar parotid adalah salah satu yang paling sering terkena jenis tumor ini (84%). Tumor Warthin terjadi 14% sampai 30% dari tumor parotis. Tumor Warthin ini merupakan 5-14% dari tumor parotis dan 2-5% dari tumor submaksila.

Diagnosis definitif memerlukan sampel jaringan. Di masa lalu, sebagian besar spesimen dipotong dan diagnosis didirikan setelah eksisi. Aspirasi jarum halus (FNA) telah memainkan peran yang lebih besar dalam beberapa tahun terakhir.

Secara umum, FNA memiliki akurasi yang baik secara keseluruhan untuk mendiagnosis tumor kelenjar ludah (87% sampai 97%), dan telah banyak digunakan untuk diagnosis tumor Warthin. Pengobatan pada tumor ini adalah dengan operasi, yang dapat dengan mudah dilakukan, karena lokasi dari tumor umumnya di permukaan. Beberapa ahli bedah lebih suka reseksi lokal dengan jaringan sekitarnya, sedangkan ahli bedah lain memilih superficial parotidectomy untuk menghindari pecahnya kapsul tumor. Tumor Warthin memiliki tingkat kekambuhan rendah (2-5%)

Diskusi

Tumor warthin adalah tumor jinak pada kelenjar ludah yang pertama kali diperkenalkan oleh dr. Hildrebrand pada tahun 1896. Kemudian lebih jauh lagi dikembangkan oleh Dr. Warthin pada tahun 1929. Sebagai neoplasma jinak kelenjar ludah dan yang dinamai oleh seorang ahli patologi, tumor warthin memiliki sinonim yaitu adenolymphoma, cystadenolymphoma, dan papiler cystadenoma lymphomatosum. Di antara sinonim tersebut, cystadenoma papiler lymphomatosum secara luas diakui oleh para ahli patologi karena mencerminkan tumor dengan karakteristik bentuk jaringan. Cystademona papiler menunjukkan epitel lapis ganda dengan tonjolan papiler dalam cystoma, sedangkan lymphomatosum berkaitan dengan jaringan lymphal yang mengelilingi dan menyokong tumor. Warthin menjadi yang pertama mendukung istilah tumor ini, dan telah memperkenalkan Warthin tumor sebagai sebutan yang mudah digunakan sejak saat itu.

Tumor warthin merupakan tumor jinak pada kelenjar ludah terutama pada kelenjar parotis, biasanya berbentuk kistik, 10% dari keseluruhan tumor ini biasanya bilateral. Sedangkan berdasarkan gambaran histologist tumor dibentuk oleh kelnjar acinus yang lebar dengan tampak gambaran papillary-cystic. Epitel mirip dengan ductus salivarius yang ditempeli oleh jaringan limfoid yang padat yang tampak di dalam folikel limfoid

Tumor ini terutama ditemukan pada laki-laki dengan perbandingan 6:1 meskipun insiden di kalangan perempuan mengalami peningkatan dikarenakan meningkatnya penggunaan tembakau. Saat ini kedua jenis kelamin menunjukkan rasio yang sama. Tumor Warthin hampir selalu terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Pada pria, kejadian puncak pada dekade ke-7, sedangkan pada wanita itu adalah pada dekade ke-6. Usia pasien, riwayat merokok, gejala yang kurang jelas, dan keterlambatan dalam diagnosis khas terjadi pada tumor warthin.

Diagnosis definitif memerlukan sampel jaringan. Aspirasi jarum halus (FNA) telah memainkan peran yang lebih besar dalam beberapa tahun terakhir. Secara umum, FNA memiliki akurasi yang baik secara keseluruhan untuk mendiagnosis tumor kelenjar ludah (87% sampai 97%), dan telah banyak digunakan untuk diagnosis tumor Warthin.

Kesimpulan

Terapi pilihan utama untuk tumor kelenjar liur ialah pembedahan. Radioterapi sebagai terapi ajuvan pasca bedah diberikan hanya atas indikasi, atau diberikan pada karsinoma kelenjar liur yang inoperabel. Kemoterapi hanya diberikan sebagai ajuvan, meskipun masih dalam penelitian, dan hasilnya masih belum memuaskan. Prognosis untuk kanker kelenjar ludah tergantung staging , histologi , jenis kanker , usia pasien , dan kecukupan bukti dari operasi pengangkatan .Yang paling penting factor prognosis adalah staging kanker. Selanjutnya faktor yang paling penting adalah  kelas histologic kankernya.

Penulis: Nanda Rachmad Putra Gofur

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: http://www.dentaljournal.in/archives/2021/vol3/issue1/3-1-12

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).