Biaya pakan merupakan salah satu item pengeluaran terbesar di dalam produksi unggas dimana untuk kebutuhan pakan menghabiskan biaya sekitar 60-70% dari total produksi unggas. Adanya fluktuasi peningkatan harga bahan baku pakan menyebabkan tingkat keuntungan yang diperoleh oleh peternak akan semakin menurun. Oleh karena itu pemberian pakan yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan nutrisi ternak, merupakan syarat terpenting dalam suatu industry perunggasan. Beberapa bahan feed additive telah banyak digunakan untuk meningkatkan produksi unggas, diantaranya dengan pemakaian antibiotic growth promoters (AGP), namun penggunaan dalam waktu lama dapat menyebabkan resistensi bakteri terhadap antibiotic serta adanya efek residu pada produk telur dan daging yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Sebagai alternative pengganti antibiotic growth promoter, dapat diguanakan probiotik. Tujuan penggunaan probiotik pada ayam adalah untuk mencegah gangguan gastrointestinal berdasarkan eksklusi kompetitif terhadap bakteri yang berpotensi patogen, seperti Salmonella enteritidis dan Escherichia coli, untuk meningkatkan respon imun serta meningkatkan produktivitas ternak.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis ekonomi pada ayam pedaging melalui suplementasi probiotik Lactobacillus casei dan Lactobacillus rhamnosus sebagai alternative pengganti antibiotic growth promotor (AGP) terhadap feed conversion ratio (rasio konversi pakan) dan bobot badan (BB). Perlakuan terdiri dari T0: kontrol; T1: 0,01 g AGP / kg pakan; T2: 0,05 g / kg pakan; T3: 0,1 g / kg pakan; T4: 0,025 g probiotik / liter air minum; T5: 0,05 g probiotik / liter air minum. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode Analysis of Variance (ANOVA), sedangkan analisis usaha dilakukan dengan XLSTAT kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian suplementasi probiotik Lactobacillus casei dan Lactobacillus rhamnosus menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan (p<0,05) terhadap rasio konversi pakan dan berat badan pada ayam pedaging.
Suplementasi probiotik pada dosis 0,05 g dan 0,1 g/ kg pakan serta 0,025 g dan 0,05 probiotik / liter air minum, dapat memperbaiki rasio konversi pakan dan meningkatkan bobot badan ayam pedaging. Performans produksi yang paling baik dan analisis ekonomi yang paling menguntungkan adalah pada suplementasi 0,025 g probiotik / liter (T4), yang memberikan hasil terbaik dalam Break Even Point dan Return Cost Ratio. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa suplementasi probiotik melalui air minum maupun melalui pakan menunjukkan peningkatan performans produksi serta meningkatkan keuntungan pada ayam pedaging.
Penulis: Widya Paramita Lokapirnasari
Judul dan link artikel: Potency of probiotic on broiler growth performance and economics analysis http://www.journals4free.com/link.jsp?l=928357