UNAIR NEWS – Upaya branding atau pengenalan terus dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Fisioterapi (Himafis) Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (UNAIR) untuk mengenalkan fisioterapi secara umum maupun program studi Fisioterapi UNAIR dan organisasi mahasiswa di dalamnya.
Untuk itu, pada Jumat (27/11/2020) Himafis UNAIR merilis aplikasi Physioner yang dapat diakses di playstore secara gratis sebagai salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan informasi dan mengenalkan fisioterapi di masyarakat.
“Aplikasi ini dirancang oleh tim yang terdiri dari beberapa orang anggota Departemen Komunikasi dan Informasi Himafis UNAIR serta Kahima dan Wakahima Fisioterapi UNAIR dan bekerja sama dengan dua orang developer aplikasi,” ucap Hylda selaku Kepala Departemen Kominfo Himafis UNAIR.
Physioner sendiri bermakna bahwa manusia memiliki wawasan yang luas ke depannya. Hal ini sejalan dengan inovasi branding yang dilakukan oleh Himafis UNAIR melalui media aplikasi yang inovatif dan informatif serta dapat diakses oleh masyarakat luas.
Pembuatan aplikasi ini dimulai dari awal kepengurusan yaitu pada bulan Desember 2019. Diawali dengan proses perancangan isi/konten dan template kemudian dilanjutkan dengan proses editing dan revisi hingga selesai di bulan November 2020.
“Physioner merupakan pengembangan dari aplikasi yang sebelumnya sudah pernah dibuat namun tidak berjalan dengan lancar, sehingga di kepengurusan Kabinet Integritas 2019/2020 Himafis UNAIR, kami meregenerasi aplikasi ini dan mengganti namanya menjadi Physioner,” ucapnya.
“Nantinya aplikasi ini diharapkan dapat terus dikembangkan dengan penambahan fitur-fitur dan pembaharuan informasi di dalamnya dan menjadikan Physioner lebih baik lagi,” imbuhnya.
Besar harapan dari tim di balik pembuatan aplikasi ini agar tujuan utama dibuatnya aplikasi Phsyioner dapat tercapai, yaitu untuk memenuhi kebutuhan informasi mengenai fisioterapi secara umum dan Fisioterapi UNAIR khususnya di masyarakat sebagai salah satu langkah branding yang dilakukan oleh Himafis UNAIR. (*)
Penulis: Muhammad Wildan Maarif
Editor: Binti Q. Masruroh