UNAIR NEWS – Ciplukan merupakan tanaman liar yang mempunyai nama lain Physalis angulata L, ceplukan (Jawa), cecendet (Sunda), nyor- nyoran (Madura), keceplokan (Bali), leletokan (Minahasa). Tanaman ini biasa tumbuh di sawah, semak-semak dan bercampur dengan tanaman lain di hutan terkadang tumbuh di pinggir jalan.
Beberapa puluh tahun yang lalu ciplukan tidak pernah diperhatikan bahkan dipandang sebelah mata karena dianggap tanaman yang mengganggu tanaman utamanya. Saat ini tanaman dan buah ciplukan merupakan primadona karena harganya yang selangit yaitu Rp.100.000,- per kg dan juga telah banyak diteliti mengenai manfaatnya terhadap kesehatan.
Buah ciplukan adalah salah satu buah yang mengandung antioksidan cukup tinggi. Sebuah penelitian menyatakan bahwa anti kanker dalam buah ciplukan tidak boleh diabaikan. Meskipun berukuran kecil, buah ciplukan mengandung senyawa fenolik yang dapat melawan perkembangan sel kanker payudara dan kanker usus besar. Buah ciplukan kaya nutrisi, seperti vitamin A, vitamin C, vitamin D hingga vitamin K.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Prof. Dr. Nyoman Kertia, SpPD, KR, FINASIM mengatakan bahwa salah satu bahan imunomodulator jempolan adalah fisalin yang terdapat dalam ceplukan atau cecendet Physalis angulata ( Terubus no.604, Maret 2020).
Alasan-alasan tersebut di atas yang menyebabkan penulis ingin mengajak komunitas dan masyarakat yang ada di Bondowoso untuk mempromosikan tanaman ciplukan sebagai tanaman kesehatan atau tanaman obat, oleh karena kandungan dan manfaatnya yang luar biasa terhadap kesehatan. Selain itu, dari segi ekonomi juga sangat menjanjikan karena harganya cukup fantastis. Bondowoso memiliki suhu udara yang cukup sejuk 15.400 – 25.100 C karena dikelilingi oleh pegunungan. Kondisi alam ini yang juga mendukung tumbuh suburnya tanaman ciplukan.
Berkat adanya kerja sama dan koordinasi yang cukup baik antara kami sebagai Ketua Pelaksana Pengmas dan anggota dengan Komunitas MPL 8320 desa Sumbersari Kecamatan Maesan dan Komunitas FPS desa Sukosari Kidul Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso, maka pada tanggal 28 November 2020 dapat terlaksana acara penyuluhan dengan tema ‘Manfaat Tanaman Ciplukan Bagi Kesehatan dan Budidayanya’. Acara dihadiri oleh kurang lebih 45 orang.
Sebelum penyuluhan dimulai, kami membagikan kuesioner yang menanyakan apakah sebelumnya sudah pernah mendengar tentang tanaman ciplukan dan manfaatnya terhadap kesehatan. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa dari 44 orang yang hadir, 27 orang menjawab belum pernah mendengar tentang tanaman ciplukan (61,36 persen), kemudian 33 orang menjawab belum mengerti tentang manfaat ciplukan terhadap kesehatan (75 persen).
Selain diadakan penyuluhan kami selaku ketua Pelaksana Pengmas juga menyerahkan 1000 pohon ciplukan kepada masyarakat di sekitar komunitas yaitu Desa Sukosari Kidul Kecamatan Sumberwringin dan desa Sumbersari Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso. Acara terakhir berupa tanya jawab yang hampir 99 persen dari peserta menginginkan agar Bondowoso dijadikan sentra tanaman ciplukan di Jawa-Timur dan menjadikan ciplukan sebagai icon atau representasi kota Bondowoso. Semoga bisa terlaksana. Aamiin 3x Ya Rabbal Alamiin. (*)
Penulis: Tuti Kusumaningsih
Editor: Binti Q. Masruroh