UNAIR NEWS – Jawa Timur menjadi provinsi ketiga jumlah kasus demam berdarah (DBD) terbanyak yaitu sejumlah 1.761 kasus dengan total kematian 13 orang. Di beberapa daerah, DBD sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Jumlah ini masih memungkinkan untuk bertambah dikarenakan faktor cuaca dan lingkungan yang dapat menyebabkan peningkatan angka kejadian DBD.
Pengabdian masyarakat oleh Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yang diketuai oleh Laily Hidayati, S.Kep., Ns., M.Kep. beranggotakan Arina Qona’ah, S.Kep.,Ns.,M.Kep., dan Lailatun Ni’mah, S.Kep.,Ns.,M.Kep. dilakukan di SDN Dlanggu Lamongan pada Sabtu (14/11/2020).
“Simantik (Siswa Pemantau Jentik) merupakan kader pemantau jentik yang berasal dari unsur siswa sekolah, diharapkan dapat melaksanakan pemberantasan penyebaran DBD di lingkungan sekolah dan lingkungan rumahnya masing-masing,” ujar Arina.
Metode pemantauan jentik yang paling sering digunakan adalah survei larva secara visual. Survey ini dilakukan dengan cara melihat dan mencatat ada tidaknya larva dalam tempat perindukan nyamuk dan tidak dilakukan pengambilan/pemeriksaan jenis larva. Siswa juga dilatih mengenai bagaimana cara melakukan cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
Program dari tim pelaksana pengabdian masyarakat yang sudah dilaksanakan akan dilaporkan kepada Kepada Kepala Desa Wetan dan Kepala Puskesmas Deket Kabupaten Lamongan.
“Sebagai upaya tindak lanjut maka program ini dievaluasi secara berkala dan jika dilihat bahwa program ini berhasil maka akan menjadi desa percontohan untuk bisa diterapkan di desa yang lain,” pungkas Laily Hidayati, S.Kep., Ns., M.Kep. (*)
Penulis: Achmad Ubaidillah Mughni
Editor: Binti Q. Masruroh