Tempurung kelapa diketahui mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin, yang dapat digunakan untuk menghasilkan asap cair (liquid smoke) melalui proses pirolisis. Asap cair adalah produk kondensasi asap kayu yang dibakar secara tidak langsung pada suhu tinggi yang mengandung senyawa feol yang dikenal memiliki kemampuan anti-inflamasi, anti-oksidan dan dapat mempercepat proses penyembuhan luka maupun sariawan. Fenol dan guaiacol dalam asap cair yang berasal dari tempurung kelapa dapat menurunkan ekspresi sitokin pro-inflamasi seperti tumor necrosis factor α (TNF-α), interleukin 6 (IL-6) dan interleukin 1 (IL-1) sehingga dapat mempercepat penyembuhan sariawan dengan meningkatkan pertumbuhan jaringan ikat atau kolagen.
Penelitian yang sebelumnya dilakukan, asap cair tempurung kelapa dapat mempengaruhi fase inflamasi proses penyembuhan sariawan. Karena alasan tersebut maka dilakukan untuk menganalisis aktivitas penyembuhan sariawan setelah diterapi dengan asap cair tempurung kelapa selama fase proliferasi dengan menganalisis jumlah fibroblas dan ekspresi faktor pertumbuhan seperti fibroblast growth factor 2 (FGF-2) dan vascular endothelial growth factor (VEGF). Penelitian yang dilakukan pada model hewan coba, mengkonfirmasi dan memperkuat bahwa asap cair tempurung kelapa digunakan untuk mengobati sariawan. Setelah lima hari sariawan diberi asap cair tempurung kelapa satu kali sehari, terjadi peningkatan jumlah fibroblast jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok yang diberi dengan asap cait tempurung kelapa lebih cepat poses penyembuhan sariawannya. Setelah 7 hari pemberian asap cair tempurung kelapa, ekspresi FGF-2 dan VEGF juga meningkat.
Asap cair tempurung kelapa mengandung guaiacol dan fenol yang merupakan anti oksidan kuat. Anti oksidan dapat menginisiasi pertumbuhan jaringan ikat baru dan guaiacol dapat mempercepat proses inflamasi. Penggunaan asap cair tempurung kelapa selama 7 hari terbukti dapat mempercepat proses penyembuhan sariawan dibanding dengan pemberian benzydamine hydrochloride pada kelompok kontrol. Asap cair tempurung kelapa memiliki kemampuan untuk menghambat nuclear factor kappa B (NF-kb) lebih baik dibanding pemberian benzydamine hidrochloride. Asap tempurung kelapa juga dapat menangkap radikal bebas sehingga ekspresi VEGF dapat meningkat dan mempercepat proses penyembuhan. Hasil penelitian ini diharapkan mampu untuk memberikan pengetahuan mengenai pengembangan lebih lanjut dari asap cair tempurung kelapa sebagai obat sariawan.
Penulis: Meircurius Dwi Condro Surboyo dan Diah Savitri Ernawati
Informasi detail pada artikel ini dapat diakses pada laman berikut: https://jppres.com/jppres/pdf/vol8/jppres20.889_8.6.549.pdf
N.F.Ayuningtyas, M.D.C.Surboyo, D.S.Ernawati, A.E.Parmadiati, H.T.Hendarti1, F.Y.Mahdani, S.Winias, F.Zakia, I.A.Harianto. The role of liquid smoke coconut shell in the proliferation phase of an oral traumatic ulcer. 2020. Journal of Pharmacy & Pharmacognosy Research, 8 (6), 549-557, 2020.