Latar Belakang Dewan, Kompensasi, Leverage, dan Keputusan Revaluasi Aset Tetap

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Akseleran.co.id

Penelitian ini menguji latar belakang politik, militer, dan akuntansi dewan komisaris dan direksi perusahaan serta dengan kompensasi yang didapatkan oleh para dewan komisaris dan direksi dari perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang menguji pengaruh latar belakang politik, militer, akuntansi, serta kompensasi dewan komisaris dan direksi terhadap revaluasi aset tetap.

Variabel ini dipilih karena koneksi politik berdasarkan penelitian Claessens et al., (2008); Faccio (2006); Ferguson and Voth (2008), (2001); Goldman et al., (2008), Wu et al., (2012), Amore and Bennedsen (2013), dapat memberikan manfaat atau keuntungan kepada perusahaan dengan memberikan atau menyediakan business opportunities, pengutamaan akses untuk perusahaan ketika membutuhkan dana, tingkat suku bunga yang lebih rendah, pengutamaan terhadap akses pendanaan pemerintah, kemungkinan mendapatkan dana bailout. Harymawan (2018) juga menunjukkan bahwa perusahaan yang terkoneksi militer diperlakukan istimewa dengan mendapatkan tingkat suku bunga pinjaman yang lebih rendah ketika meminjam dana dari bank dibandingkan dengan perusahaan yang tidak terkoneksi militer. Latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh dewan komisaris dan direksi perusahaan dapat memengaruhi dalam kualitas pengambilan keputusan bagi perusahaan, seperti kebijakan pendanaan dan investasi, serta kompensasi CEO berbanding lurus dengan peningkatan ukuran perusahaan dan kompensasi terkait dengan kinerja perusahaan yang sudah dicapai.

Selain itu, penelitian ini juga ingin menguji apakah benar perusahaan dengan komposisi hutang yang lebih besar daripada asetnya akan cenderung merevaluasi aset tetapnya. Karena dari penelitian sebelum-sebelumnya yang dilakukan oleh Cotter dan Zimmer (1995); Iatridis dan Kilirgiotis (2012); Jaggi dan Tsui (2001); Piera (2007) menyatakan bahwa perusahaan dengan komposisi hutang yang lebih besar dari asetnya akan cenderung untuk merevaluasi aset tetap mereka agar dapat membantu mereka keluar dari permasalahan kesulitan pendanaan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data penelitian berasal dari laporan keuangan tahunan dan annual report tahun 2016 yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui website www.idx.co.id dan situs-situs resmi perusahaan terkait. Data harga saham penutupan per 31 Desember 2016 untuk mengukur nilai kepemilikan saham sebagai komponen dari Kompensasi dewan komisaris dan direksi perusahaan yang diakses melalui www.finance.yahoo.com, www.duniainvestasi.com/bei, dan www.ksei.co.id/services/registered-securities/shares/lc. Data latar belakang dewan komisaris dan direksi perusahaan yang diakses melalui situs www.bloomberg.com, www.reuters.com, dan www.idnfinancials.com.

Penelitian ini menemukan bahwa perusahaan yang memiliki dewan komisaris dan direksi berlatar belakang politik dan akuntansi tidak berpengaruh terhadap keputusan revaluasi aset tetap. Kompensasi yang diterima oleh dewan komisaris dan direksi perusahaan dan leverage tidak berpengaruh terhadap keputusan revaluasi aset tetap. Namun, perusahaan dengan dewan komisaris dan direksi berlatar belakang militer berpengaruh positif terhadap keputusan revaluasi aset tetap di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa, latar belakang politik dan akuntansi yang dimiliki dewan komisaris dan direksi dalam perusahaan tidak mampu membuat perusahaan mendapatkan tambahan pinjaman dengan lebih mudah melalui revaluasi aset tetapnya serta tidak dapat membuat perusahaan akan lebih memilih metode tesebut untuk meningkatkan nilai aset tetap perusahaan meski perusahaan memiliki komposisi dewan komisaris dan direksi yang berlatar belakang akuntansi lebih banyak.  Tingkat leverage yang tinggi tidak membuat perusahaan di Indonesia merevaluasi aset tetapnya, hal ini membuktikan bahwa perusahaan dengan komposisi hutang yang lebih besar belum menjadi stimulus untuk merevaluasi aset tetapnya. Jumlah kompensasi yang diterima dewan direksi dan komisaris perusahaan tidak mampu menjadi pemicu perusahaan untuk merevaluasi aset tetapnya dalam mendapatkan tambahan pinjaman dana.

Penelitian ini hanya memiliki keterbatasan diantaranya. Pertama, definisi penelitian tentang perusahaan yang terhubung secara militer dan politik pada perusahaan yang terdaftar di BEI hanya didasarkan pada koneksi dewan komisaris dan direksi. Penelitian lebih lanjut bisa dilakukan dengan menggunakan informasi koneksi perusahaan yang terhubung secara militer dan politik dengan melihat juga profil investor, dan manajer perusahaan. Kedua, penelitian ini mengakui bahwa sampel perusahaan yang terhubung secara militer relatif kecil karena pengangkatan dewan komisaris dan direksi yang terhubung secara militer atau karena preferensi perusahaan yang terhubung untuk tetap sebagai perusahaan swasta untuk menghindari pengawasan publik. Saran penelitian ini adalah memperluas periode penelitian agar mendapatkan data yang lebih banyak perusahaan yang memiliki dewan komisaris dan direksi yang terhubung dengan militer dan politik.

Penulis: Zaenal Fanani, Arika Kamelia
Informasi detail dari tulisan ini dapat dilihat pada: http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jkdp/article/view/4220/pdf

Zaenal Fanani dan Arika Kamelia. (2020). The background of board, compensation, leverage and fixed asset revaluation decision. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 24(3): 282–296. DOI: https://doi.org/10.26905/jkdp.v24i3.4220

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).