Anti Adherensi IgY A. actinomycetemcomitans terhadap Perlekatan Bakteri A. actinomycetemcomitans pada Sel Enterosit

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Halodoc.com

Bakteri yang dominan ditemukan pada penderita periodontitis agresif adalah Aggregatibacter actinomycetemcomitans (A. actinomycetemcomitans). A. actinomycetemcomitans  merupakan bakteri gram negatif, anaerob fakultatif yang hidup di rongga mulut, termasuk di plak supragingiva, plak subgingiva, saliva, gingiva, lidah, dan tonsil, serta melekat pada epitel krevikular gingiva. Kemampuan berbagai bakteri untuk melekat ke permukaan host adalah sifat penting untuk berkolonisasi dan merupakan tahap awal dari proses infeksi. Faktor virulensi yang dimiliki oleh A. actinomycetemcomitans dapat dibagi menjadi faktor yang mendukung adhesi, faktor yang merusak jaringan host, dan faktor yang mengganggu pertahanan host.

Faktor yang mendukung adhesi A. actinomycetemcomitans terdiri dari fimbriae, vesikel, dan bakteriosin.  Imunoglobulin Y (IgY) merupakan antibodi poliklonal yang diperoleh dari kuning telur ayam yang diimunisasi. Imunoglobulin Y (IgY) adalah antibodi utama pada unggas, reptil, dan lungfish. Imunisasi pasif dengan menggunakan IgY terbukti efektif dalam upaya preventif terhadap beberapa patogen yang menyerang hewan dan manusia. Untuk produksi IgY, ayam diimunisasi dengan cara diinjeksi dengan antigen spesifik secara intramuskular.

Mekanisme aksi IgY dalam melindungi host adalah melalui penghambatan aktivitas enzim bakteri, netralisasi toksin, dan menghambat adhesi sel mikroorganisme. Imunoglobulin Y (IgY) meningkatkan kemampuan fagositik makrofag dan menghambat pertumbuhan serta kolonisasi bakteri. Imunoglobulin Y (IgY) stabil dalam saliva sehingga dapat digunakan untuk mengobati infeksi lokal yang terkait dengan mukosa mulut dan dapat menjadi alternatif pengobatan antibiotik untuk mengobati patogen mikroba resisten antibiotik. Imunoglobulin Y (IgY) juga telah digunakan secara luas sebagai imunisasi pasif untuk mengobati banyak penyakit. Pemberian IgY pada bakteri akan menyebabkan terjadinya penghambatan aktivitas enzim bakteri, netralisasi aktivitas toksin, aglutinasi bakteri, penekanan kolonisasi, dan menghambat adhesi pada sel host.

Apabila IgY A. actinomycetemcomitans diberikan kepada A. actinomycetemcomitans, IgY akan menganggu kerja fimbriae dalam merangsang penempelan bakteri ke host sehingga rangsangan untuk penempelan bakteri ke host tidak ada dan bakteri dapat mudah terlepas dari sel epitel. Imunoglobulin Y (IgY) A. actinomycetemcomitans juga dapat mengganggu kerja vesikel bakteri A. actinomycetemcomitans sehingga bahan toksik bakteri tidak dikeluarkan. Selain itu, IgY A. actinomycetemcomitans dapat mengganggu kerja bakteriosin dalam mengurangi tekanan ekologis sehingga terjadi kompetisi dengan organisme lain untuk nutrisi. IgY anti A. actinomycetemcomitans mempunyai kemampuan dalam menghambat adhesi dari bakteri A. actinomycetemcomitans pada sel enterosit.

Ayam betina diimunisasi dengan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans sehingga didapatkan IgY anti Aggregatibater actinomycetemcomitans  dalam kuning telur.  IgY dalam kuning telur diujikan tehadap bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans dengan menggunakan prosedur uji adherensi pada sel enterosit. Pada immunoglobulin Y anti Aggregatibacter actinomycetemcomitans sebanyak50 µl ditambahkan suspensi enterosit sebanyak 50 µl dan di shaker perlahan pada shaking water bath pada suhu 37oC selama 30 menit secara bersamaan.

Tahap selanjutnya  ditambahkan suspensi bakteri (108/ml)  sebanyak 50 µl. Campuran diinkubasi pada shaking incubator  selama 30 menit pada suhu 37oC secara bersamaan dan dilakukan sentrifugasi pada kecepatan 1500 rpm, suhu 4oC selama 3 menit. Tahap berikutnya dibuat hapusan pada slide glass dan dilakukan pewarnaan Gram. Preparat diamati dibawah mikroskop  pada pembesaran 1000 kali, dan dihitung jumlah bakteri yang melekat pada sel Enterosit. Nilai indeks adhesi didapatkan dari jumlah rata-rata bakteri yang menempel pada enterosit, dihitung untuk setiap pengamatan terhadap 100 enterosit.

Penulis : Dr. Rini Devijanti Ridwan drg.,MKes
Informasi detail dari tulisan ini dapat dilihat pada: http://www.connectjournals.com/toc.php?bookmark=CJ-033216&&%20volume=20&&%20issue_id=Supp-01%20&&%20issue_month=July&&year=2020

(Anti-Adherence Potential of immunoglobulin Y Aggregatibacter actinomycetemcomitans Against Aggregatibacter actinomucetemcomitans Adhesion Biochem)

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).