Deteksi Protein Biofilm Aggregatibacter Actinomycetemcomitans

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Sihat Net

Periodontitis adalah penyakit infeksi pada jaringan penyangga gigi yang disebabkan oleh sekelompok mikroorganisme tertentu yang berasal dari akumulasi plak rongga mulut yang dapat mengakibatkan kerusakan pada ligamen periodontal dan tulang alveolar, serta membentuk poket dan resesi gingiva atau keduanya. Penyakit infeksi tersebut bermula dari invasi oral pathogen yang berkolonisasi pada biofilm plak gigi di permukaan akar gigi. Mikroorganisme yang menyebabkan periodontitis ini banyak terjadi pada pasien dengan oral hygiene buruk. Aggregatibacter actinomycetemcomitans merupakan  bakteri  terbanyak  pada  periodontitis  agresif  dengan  frekuensi sekitar 90% dibandingkan pada periodontitis kronis 21%, dan pada individu sehat yang hanya 17%. Aggregatibacter actinomycetemcomitans bersifat patogen oportunistik dan merupakan bagian flora normal yang berkolonisasi di mukosa rongga mulut, gigi, dan orofaring.

Biofilm adalah kumpulan mikroorganisme yang melekat pada permukaan dan diselubungi oleh matriks ekstraseluler sebagai mekanisme pertahanan dari faktor eksternal misalnya bahan antimikroba. Pembentukan biofilm pada jaringan periodontal merupakan proses yang bertahap dan berkesinambungan. Secara klinis, proses periodontitis menyebabkan peningkatan peradangan subgingiva dan pembentukan kantong-kantong periodontal.

Seperti yang telah dinyatakan oleh Hajishengallis, et al., bakteri patogen pada infeksi periodontal mungkin tidak benar-benar menjadi spesies yang dominan dalam biofilm, tetapi dapat menyebabkan perubahan pada spesies penyusun lainnya. Itu artinya regulasi protein di biofilm akan sangat penting dalam memahami peran masing-masing spesies individu dalam integritas dan fungsi biofilm. Namun, sebagian besar penelitian telah membahas peran hanya pada satu atau beberapa protein, daripada keseluruhan profil protein dalam biofilm. Untuk memahami peran dari biofilm pada penyakit rongga mulut, perlu untuk mengungkap hubungan antara spesies penyusunnya. Berdasarkan percobaan agregasi, diperkirakan ada banyak interaksi antara berbagai spesies mikroba rongga mulut manusia.

Bahan-bahan makanan yang sering dikonsumsi sehari-hari dapat menginduksi bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans untuk membentuk biofilm, antara lain: glukosa, laktosa, zat besi, dan juga protein. Bahan tersebut memiliki peran masing-masing pada biofilm bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans, seperti glukosa untuk sistem pertahanan biofilm itu sendiri. Biofilm yang terbentuk karena diinduksi oleh bahan-bahan tersebut memiliki karakter protein spesifik yang berbeda dibandingkan dengan biofilm planktoniknya. Bahan induser tersebut dapat mengekspresikan protein-protein biofilm yang sama maupun berbeda antara satu bahan dengan bahan yang lain. Protein biofilm yang berasal dari asupan makan sehari-hari ini akan digunakan sebagai uji deteksi keparahan penyakit periodontal yang disebabkan oleh Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Oleh karena itu, kandidat protein biofilm Aggregatibacter actinomycetemcomitans yang diinduksi dari beberapa varian bahan makanan perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui berat molekul dan densitasnya.

Pada penelitian sebelumnya, variasi-variasi ekspresi gen berhubungan dengan pembentukan biofilm sebagaimana dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kekuatan tiap protein biofilm oleh bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans yang diinduksi dengan berbagai variasi bahan. Penelitian kali ini, diharapkan dapat menentukan kekuatan ekspresi protein tersebut melalui densitas pita-pita protein dengan perangkat lunak Gel Doc TM EZ Imager pada masing-masing induser tersebut.

Penulis: Kriswandini IL, Tantiana, Berniyati T, Tyas PNBN
Link terkait tulisan di atas: Detection of Biofilm Proteins from Aggregatibacter actinomycetemcomitans Induced by Glucose, Lactose, Soy Protein, and Iron Along with Protein Density Analysis. Malaysian Journal of Medicine and Health Sciences (eISSN 2636-9346)-à(Q4) https://medic.upm.edu.my/upload/dokumen/2020070611171803_MJMHS_0126.pdf

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).