Telaah Sistematik Penerimaan Keluarga Terhadap Pasien Skizofrenia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Liputan6.com

Gangguan jiwa secara umum ditandai adanya penyimpangan yang funda mental dan karakteristik dari pikiran, persepsi serta adanya efek yang tidak wajar atau tumpu. Pasien mengalami gangguan jiwa memiliki kualitas hidup yang baik jika teratur minum obat, dukungan dari keluarga pasien di rumah sakit. Kurangnya kepedulian dan dukungan keluarga terhadap pasien mengalami gangguan jiwa di rumah sakit. Pasien dinyatakan sembuh tidak dijemput keluarga mengakibatkan jumlah pasien  di rumah sakit jiwa semakin meningkat, angka relaps semakin tinggi, jumlah pasien yang kambuh semakin banyak di rumah sakit jiwa dan banyaknya penderita gangguan jiwa di jalanan. Salah satu upaya  dilakukan untuk meningkatkan kepedulian keluarga dengan pasien gangguan jiwa dengan meningkatkan penerimaan keluarga.        

Penerimaan keluarga adalah suatu efek psikologis dan prilaku dari keluarga pada penderita skizofrenia yang bisa ditunjukkan melalui kepedulian, kelekatan dukungan dan pengasuhan dimana keluarga dapat memberikan perawatan yang dibutuhkan oleh anggota keluarga yang mengalami skizofrenia sebagai wujud dari rasa  kekeluargaan. Keluarga menderita skizofrenia menerima kembali anggota keluarganya yang telah sembuh dari gangguan jiwa dan masyarakat juga menerimanya tanpa ada masalah hanya saja perhatian dan peduliannya berbeda tergantung dari masyarakat itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan penerimaan keluarga yang memiliki anggota keluarga mengalami gangguan jiwa. 

Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengalaman positif dan negatif keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa. Pengalaman positif adalah: pasca pasung keluarga tetap mengamati perkembangan fisiknya, memberikan kegiatan kepada ODGJ, dan membawa ke pelayanan kesehatan,  memberikan dukungan keluarga, tidak mengembangkan stigma dan diskriminasi, pemanfaatan fasilitas kesehatan, berusaha meningkatkan spiritualitas pasien skizofrenia,  kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat, interaksi sosial pasien dengan lingkungan, menerima kembali anggota keluarganya yang telah sembuh dari gangguan jiwa, masyarakat juga menerima tanpa mempermasalahkanya. Pengalaman negative beruka; keluarga bingung karena banyak hambatan sosial budaya yang menyulitkan keluarga mengakui dan berbicara secara terbuka tentang gangguan jiwa yang dialami keluarganya.

Faktor penerimaan dipengaruhi oleh permasalahan yang dihadapi ketiga keluarga diantaranya; pemahaman dan informasi terkait gangguan jiwa, cara merawat pasien, penilaian  lingkungan terhadap keluarga, penilaian keluarga terhadap pasien. Perubahan pribadi positif meliputi peningkatan identitas diri dan penerimaan peran pengasuhan, peningkatan pengetahuan tentang penyakit, dan adopsi keterampilan koping baru, karakteristik positif dari kelompok dukungan bersama, penghambat utama perkembangan kelompok. Dukungan keluarga terhadap pasien gangguan jiwa pasca pasung diperoleh 2 tema besar yaitu; fenomena pasung terhadap pasien gangguan jiwa dan dukungan keluarga. Fenomena pasung meliputi; alasan, keputusan, metode, pembebasan dan dampak pemasungan. Mereka mengalami beban hidup yang berat dan memiliki pengalaman negatif sehubungan dengan mendapatkan dukungan sosial. Menerima dukungan teman sebaya dan universalitas masalah, untuk menerima informasi saran memikirkan keselamatan dan rasa hormat kelompok. Keluarga diharapkan belajar dan menerima gangguan, pengasuhan, dimensi sosial dan dimensi layanan. 

Anggota keluarga dan masyarakat menganggap alasan melakukan tindakan pasung adalah karena alasan keamanan karena perilaku agresif pasien seperti kekerasan fisik terhadap tetangga, mencuri makanan. Menurut tokoh masyarakat, keluarga sering tidak menanggapi permintaan pasien untuk menjadi pasien, Anggota keluarga memiliki kendala keuangan untuk mencari perawatan kesehatan mental dan juga tidak puas dengan layanan yang tersedia.

Penulis: Prof. Dr. Ah. Yusuf S., S.Kp., M.Kes

Secara lengkap pada: https://www.psychosocial.com/article/PR270742/18697/ 

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).