Vaksinasi Influenza bagi Lansia Terutama dengan Disabilitas

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Republika co id

Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) Amerika Serikat menyarankan bahwa vaksinasi influenza tahunan rutin direkomendasikan untuk semua orang berusia ≥ 6 bulan tanpa kontraindikasi. Orang-orang yang berisiko tinggi, seperti orang tua berusia ≥65 tahun, pasien dengan penyakit kronis, anak-anak berusia 6 hingga 59 bulan, ibu hamil, dan pekerja layanan kesehatan harus menjadi prioritas tinggi program vaksinasi. Selain kelompok tersebut, orang lanjut usia penyandang disabilitas juga perlu untuk diperhatikan sebagai prioritas pemberian vaksinasi.

Cakupan vaksinasi influenza di Indonesia masih sangat rendah yaitu kurang dari 1 persen pada tahun 2019. Penyakit influenza hingga saat ini di Indonesia masih dipandang sebelah mata oleh banyak masyarakat. Masyarakat berpendapat bahwa penyakit influenza adalah penyakit ringan dan penyakit biasa, namun perlu dipahami bahwa influenza merupakan penyakit saluran napas akut yang mudah menular. Data World Health Organization (WHO) menunjukkan, 5-10% orang dewasa dan 20-30 % anak terinfeksi influenza setiap tahun. Data yang berhasil dihimpun, sekitar 290.000 hingga 650.000 orang meninggal dunia karena influenza di dunia. Oleh sebab itu, penting untuk menjadi perhatian dan pertimbangan pemerintah terkait program pemberian vaksinasi influenza.

Hasil penelitian di Taiwan dengan menggunakan data kohort lansia (dengan dan tanpa disabilitas) terbesar menunjukkan efektivitas vaksin influenza pada orang lanjut usia dengan disabilitas. Penelitian ini merupakan studi kohort berbasis populasi pertama yang menunjukkan penurunan semua penyebab kematian, morbiditas terkait influenza, lama tinggal di rumah sakit, dan pengeluaran medis pada orang tua penyandang disabilitas sebagai akibat pemberian vaksinasi influenza. Dalam penelitian ini juga disebutkan bahwa orang lanjut usia dengandisabilitas lebih rentan secara mortalitas dan morbiditas terkait influenza dibandingkan orang tua bukan penyandang disabilitas. Mereka yang tidak divaksinasi memiliki risiko yang jauh lebih besar daripada mereka yang divaksinasi.

Kondisi orang lanjut usia dengan disabilitas yang seringkali lebih buruk dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, sehingga mempengaruhi kapasitas mereka untuk melawan infeksi kronis dan penyakit pernapasan. Dengan demikian menempatkan mereka pada peningkatan risiko penyakit parah sampai  dirawat di rumah sakit. Selain itu, mereka berisiko memiliki tingkat mortalitas dan morbiditas lebih tinggi terkait influenza karena mobilitas yang terbatas. Mereka mungkin mengalami kesulitan memahami atau mempraktikkan tindakan pencegahan. Mereka mungkin tidak dapat mengomunikasikan gejala penyakit, dan mereka mungkin tidak diawasi secara ketat untuk gejala penyakit.

Istilah “kecacatan” dalam Profil Penduduk Penyandang disabilitas Taiwan mengacu pada individu dengan kondisi kesehatan kronis lainnya yang mengganggu atau membatasi kapasitas fisik, kognitif, atau fungsional . Hal ini berlaku untuk orang dengan kondisi neurologis dan perkembangan saraf, seperti gangguan otak, sumsum tulang belakang, saraf tepi, dan otot; keterlambatan perkembangan; distrofi otot; dan cedera tulang belakang. 

Taiwan menjadi negara yang memiliki konsentrasi tinggi terhadap penanganan penyakit influenza. Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan (TCDC) dan Komite Penasihat Pengendalian Penyakit Menular memiliki beberapa strategi kesehatan untuk pencegahan influenza musiman. Pemerintah Taiwan mengkampanyekan vaksinasi influenza nasional untuk mengendalikan risiko penularan influenza di antara kelompok rentan. Kampanye vaksinasi influenza tahunan yang didanai pemerintah bertujuan untuk mengurangi penularan influenza serta mortalitas dan morbiditas terkait influenza. Vaksin gratis pemerintah Taiwan diberikan kepada orang dewasa 65 tahun dan orang yang berisiko tinggi mengalami komplikasi serius. Pemerintah Taiwan meyakini berdasarkan hasil riset yang dilakukan bahwa vaksin influenza dapat mengurangi risiko demensia, perdarahan, dan stroke iskemik pada individu dengan penyakit ginjal kronis atau atrial fibrilasi. Beberapa penelitian juga telah menunjukkan manfaat yang dapat diamati dari pemberian vaksin influenza pada orang lanjut usia penyandang disabilitas, terutama di Asia.

Penulis: Ernawaty

Apabila saudara tertarik dengan topik ini, saudara dapat membacanya artikel Link artikel ini dapat diunduh pada: https://www.mdpi.com/2076-393X/8/1/112/htm

Yu-Chia Chang,  Ho-Jui Tung, Yu-Tung Huang, Chin-Te Lu , Ernawaty and Szu-Yuan Wu. 2020. Effect of Influenza Vaccination on Mortality and Risk of Hospitalization in Elderly Individuals with and without Disabilities: A Nationwide, Population-Based Cohort Study. Vaccines Special Issue.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).