Diatom bentik merupakan indikator yang baik dalam menganalisis kondisi suatu lingkungan. Diatom bentik jenis Naviculoid dan Nitzschioid adalah diatom penting yang mengindikasikan eutrofikasi dalam air. Sayangnya hingga saat ini masih sangat sedikit referensi yang ditemukan untuk keberadaan diatom di air tawar Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui flora diatomik yang ditemukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) pegunungan belerang Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Penelitian ini dilakukan di empat sungai dari pegunungan belerang Ijen, yaitu Sungai Bendo (Stasiun 1) dan Sungai Kampung Anyar (Stasiun 2) sebagai hulu, Sungai Banyuwangi (Stasiun 3), dan Sungai Kalilo (Stasiun 4) sebagai hilir.
Semua tempat selanjutnya diambil tiga sampel diatom dari masing-masing sungai dan disimpan menggunakan Lugol 1%. Sampel dicuci tiga kali menggunakan H2O2 sebanyak 30% untuk menghilangkan bahan organik, kemudian dicuci kembali menggunakan air suling. Selanjunya, sentrifugasi dilakukan selama 30 menit pada kecepatan 1500-2000 rpm untuk memisahkan natan dan supernatan. Pembuatan slide Diatom mengacu pada metode yang digunakan oleh Charles et al. (2002). Identifikasi Diatom dan klasifikasi taksonomi dilakukan mengacu pada Round et al (1990), Krammer dan Lange-Bertalot (1991).
Sebanyak 11 taxa ditemukan dalam golongan Naviculaceae (Naviculoid) dan Bacillariaceae (Nitzschioid).Sebanyak 7 taxadari Navicula sp. ditemukan di Sungai Bendo (Stasiun 1) dan Sungai Kampung Anyar (Stasiun 2) yang terdiri dari Navicula escambia, Navicula symmetrica, Navicula subminuscula, Navicula saprophil, Navicula cryptotenella, Navicula cryptocephala dan Navicula caterva. Spesies dari golongan Naviculaumumnya ditemukan di semua perairan tawar, laut, dan epipelic, meskipun, presentasi distribusi spesies ini tidak begitu luas.
Secara umum, Navicula yang ditemukan pada penelitian ini berwarna emas, selnya berbentuk panjang menyerupai kapal, bentuk dasar dari penales, ornamen jenis pennate, memiliki nodul pusat dan nodul polar dan ujung selnya meruncing. Diatom ini umumnya ditemukan di perairan yang mengandung sedikit deterjen, pH normal, dan oksigen rendah.
Lebih lanjut, sebanyak 4 taxa dari keluarga Nitzschioid ditemukan di Sungai Banyuwangi (Stasiun 3) dan Sungai Kalilo (Stasiun 4) seperti Nitzschia amphibia, Nitzschia palea, Nitzschia frustulum, dan Nitzschia perminuta. Secara umum, spesies Nitzschia tidak hanya tersebar di daerah berlumpur, tetapi distribusi organisme ini juga ditemukan menempel pada substrat bersama dengan diatom dan ditemukan melekat pada batu.
Perairan pada stasiun 3 dan stasiun 4 adalah perairan yang kaya akan bahan organik, ini mungkin karena di perairan ini terdapat industri tempe dan tahu dan kegiatan rumah tangga. Nitzschia amphibia adalah alga yang tertutup kaca yang cukup tertutup yang menyukai habitat air berlumpur dan merupakan indikator air yang mengandung banyak fosfor.
Penulis: Suciyono, S.St.Pi., M.P
Link terkait tulisan ini :
http://ivj.org.in/users/members/viewarticles.aspx?ArticleView=1&ArticleID=9034
Suciyono, A.A. Sabil, E. D. Masithah, D.D. Nindarwi, M.H. Azhar and M.F.Ulkhaq. 2019. Diatom Naviculoid and Nitzschioid Composition in the Sulfur Mountains Watershed East Java, Indonesia. Indian Veterinary Journal. 96 (09) : 31 – 36