Sukses Gelar Sharia Fair, HIMA EKIS Harap Ekonomi Islam Semakin Dikenal

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Penampilan peserta tari Saman pada 17 Oktober 2019 di Atrium Tunjungan Plaza 1, Surabaya. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Usai diadakan serangkaian acara Iqtishoduna yang merupakan program kerja terbesar yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ekonomi Islam (HIMA EKIS) Univesitas Airlangga (UNAIR), puncaknya, HIMA EKIS menyelenggarakan Sharia Fair (SF). Acara berlangsung selama enam hari berturut-turut pada hari Selasa (15/10/2019) hingga hari Minggu (20/10/2019), di Atrium Tunjungan Plaza 1, Kota Surabaya.

Acara yang mengusung konsep Preparation of Halal Industry on Facing Indonesia Halal Lifestyle itu dibuka langsung oleh perwakilan dosen Ekonomi Islam yaitu Dina Fitrisia Septiarini S.E., M.M., Ak. Ia melakukan pemotongan pita secara simbolis pada hari Selasa, sebagai dibukanya Sharia Fair tahun ini.

Menurut Krisna Dewantara selaku penanggung jawab Sharia Fair, diadakannya Sharia Fair bertujuan memperkenalkan Ekonomi Islam kepada masyarakat umum, agar dapat dijangkau oleh semua kalangan.

Kan sekarang yang lagi happening itu seputar halal lifestyle. Jadi konsep kita untuk acara ini bagaimana kesiapan halal industri itu untuk menghadapi halal lifestyle di Indonesia,” ujar Tara, sapaan akrabnya.

Tara juga menambahkan bahwa di acara SF tahun ini juga terdapat tenat-tenant yang mendukung berjalannya acara. Tenant dibuat sesuai konsep yang diusung, yakni berupa pegadaian syariah, lembaga keuangan syariah, fashion muslim, kosmetik halal, dan tour and travel.

Tara juga menceritakan tentang serangkaian acara yang telah diselenggarakan di SF. Yaitu, lomba pildacil, akustik, make up and fashion hijab, dan juga lomba tari saman.

“Selain ada lomba-lomba yang bertemakan syariah, juga kami ada talkshow yang menarik pastinya. Yang pertama ada talkshow tentang peran pemuda muslim, yang kedua juga ada talkshow seputar wakaf, serta juga ada talkshow tentang pengenalan halal kosmetik,” ungkapnya.

Tara menuturkan bahwa terdapat tampilan yang menarik dalam serangkaian acara SF, yaitu penampilan yang bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB).

Penampilan Yayasan Pendidikan Anak Buta pada 16 Oktober 2019 di Atrium Tunjungan Plaza 1, Surabaya. (Foto: Istimewa)

“Kita juga ada beberapa penampilan yang melihat dari sisi menghibur dan dari sisi sosial, yaitu dari angklung  YPAB. Mereka mempunyai keterbatasan fisik yang kita undang ke sini dan kemudian dapat menularkan semangat adik-adik YPAB ke semua pengunjung dan para mahasiswa yang tidak pernah lelah untuk terus berkarya,” jelasnya.

Puncak acara SF hari Sabtu dan Minggu dimeriahkan oleh artis Mario Irwinsyah yang mengisi talkshow dan juga penampilan Ivo Acapella yang turut memeriahkan acara penutupan Sharia Fair. (*)

Penulis: Febrian Tito Zakaria Muchtar

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).