FPK UNAIR Ajak Masyarakat Semolowaru Tengah Gemar Makan Ikan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
KEMERIAHAN warga Semolowaru Tengah mempersiapkan hidangan berbahan dasar ikan. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diwujudkan Universitas Airlangga dalam menjalankan roda kehidupan kampus adalah pengabdian kepada masyarakat (pengmas). Kali ini, pengmas dilakukan oleh pada dosen dari Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) UNAIR, bertempat di Semolowaru Tengah, Kota Surabaya.

Pengmas itu dilaksanakan pada Minggu (25/08/2019) bersama karang taruna dan RW Semolowaru Tengah. Pengmas FPK tersebut dilakukan bekerja sama Panitia Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN).

Dosen FPK UNAIR Muhammad Nur Ghoyatul Amin, S. TP., M.P., M.Sc yang turut serta dalam pengmas mengatakan bahwa ada delapan hal yang dilakukan tim dosen di Semolowaru. Delapan hal itu antara lain FGD (Focus Group Discussion), pelatihan public speaking, training of trainer, sanitasi dan hygine, pelatihan penggunaan sosial media, pengolahan hasil perikanan, dan materi tentang GAP (Good Aquaculture Practices).

“Untuk GAP sendiri masyarakat Semolowaru Tengah sudah membudidaya ikan lele. Dengan adanya program pengembangan bisnis ini, diharapkan bisa memberikan wawasan baru tentang metode baru budidaya ikan lele yang secara biosafety dan biosecurity,” ujar Ghoyatul.

Selain itu, dalam pengmas tersebut diadakan pula lomba memasak makanan berbahan dasar ikan. Dalam kesempatan itu, Ghoyatul juga menekankan kepada masyarakat betapa pentingnya untuk mengonsumsi ikan. Ghoyatul menambahkan, masyarakat setempat sudah berkomitmen dengan FPK UNAIR untuk mengadakan acara bertemakan ‘Gemar Makan Ikan’.

“Kami menekankan kepada masyarakat Semolowaru Tengah betapa pentingnya makan ikan melalui kegiatan pengmas seperti ini,” ujarnya.

Ghoyatul menjelaskan pentingnya makan ikan mengingat ikan kaya akan makronutrien, protein, lemak, dan asam lemak omega 3. Menurutnya, banyak masyarakat tidak tahu khasiat ikan. Di antaranya, ikan dapat menunda lapar, terutama ikan laut yang banyak mengandung asam lemak omega 3.

“Hormon leptin adalah hormon yang mengontrol rasa lapar. Ketika kita makan asam lemak omega 3, hormon tersebut akan terekskresi ke tubuh kita lalu mengontrol rasa lapar tubuh manusia,” ujar faculty ambassador FPK UNAIR tersebut.

MASKOT FPK senam bersama anak-anak dan masyarakat Semolowaru Tengah pada Minggu (25/08/2019). (Foto: Istimewa)

Bagi orang yang tidak suka makan ikan dikarenakan baunya, alternatif yang disarankan Ghoyatul adalah membuat ikan menjadi olahan yang lain, seperti nugget, bakso, dan olahan ikan lain.

Pada akhir, Ghoyatul berpesan agar masyarakat memperhatikan sumber ikan yang akan dikonsumsi. Jika ikan hidup di lingkungan yang bagus, maka menghasilkan daging yang bagus, enak, dan bergizi. Sebaliknya jika ikan hidup di lingkungan tercemar, maka bahan-bahan tercemar akan terbawa dalam tubuh ikan tersebut. (*)

Penulis : Dimar Herfano

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).