UNAIR NEWS – Kegiatan KKN (kuliah kerja nyata) Citarum Harum Universitas Airlangga resmi dimulai dan dibuka pada Kamis (4/7/2019) di Bantaran Sungai Citarum Desa Sukamukti, Kecamatan Bandung, Kabupaten Bandung. Sebanyak 200 mahasiswa dari seluruh fakultas UNAIR itu bakal mengikuti KKN di 14 desa mulai Kamis (4/7/2019) sampai Rabu (24/7/2019).
Hadir dalam pembukaan itu, seluruh pihak yang terlibat dalam
Prognas (Program Nasional) Citarum Harum. Yakni, pihak dari UNAIR, TNI dalam
hal ini Kodam III/ Siliwangi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, dan
masyarakat sekitar Desa Sukamukti.
Selama kurang lebih tiga minggu berkegiatan, 200 mahasiswa bakal didampingi TNI
melalui koramil di setiap wilayah. Dari UNAIR, terdapat tiga dosen yang turut mendampingi
para mahasiswa menggelar kegiatan pemberdayaan masyarakat. Yakni, Dra. Tania
Ardiani Saleh, MS, PA(K) dari Fakultas Kedokteran (FK); Dr. Lanny Ramli,SH,
M.Hum., Fakultas Hukum (FH); dan Yanuar Nugroho, SE, M.Sc., Ak., CA., Fakultas
Vokasi (FV).
Dalam sambutannya, Camat Cimparay Yusup Supriatna,S.Ag.Msi yang mewakili Pemkab Bandung sangat menyambut baik kegiatan KKN di wilayahnya. Mengingat, tahun sebelumnya, Sungai Citarum dinobatkan sebagai sungai terkotor di dunia. Kerja sama dari universitas melalui mahasiswa sangat dibutuhkan untuk mengatasi problem di sana.
”Selama setahun ini, sejumlah progres pembenahan di Sungai Citarum lumayan mulai terlihat. Meski demikian, untuk menjadikan sungai ini bersih, tidak cukup hanya mengandalkan satu pihak. Sangat dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak,” ujarnya.
”Dalam hal ini kolaborasi dengan TNI dan Universitas Airlangga. Terima kasih kepada mahasiswa yang turut membantu,” imbuhnya.
Selanjutnya, Direktur Pendidikan UNAIR Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto DEA, Drh., dalam sambutannya berharap para mahasiswa dapat berinteraksi dengan baik kepada masyarakat. Kemampuan hard skill yang didapatkan selama kuliah dibarengi dengan soft skill.
”Kita berharap, Universitas Airlangga tak hanya menjadi menara gading. Tapi, sebisa mungkin melalui para sivitas mampu memberikan kontribusi memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.
”Jadi, melapor bapak camat dan Dansektor (Komandan sektor, Red), yang terlibat dalam KKN ini terdiri dari berbagai keilmuan. Ada dari kedokteran, kedokteran gigi, hukum, sains dan teknologi, farmasi, dan banyak lagi,” tambahnya.
Sementara itu, Dansektor 7 Kolonel Kavaleri Purwadi mewakili Pangdam III/ Siliwangi dalam sambutannya berharap para mahasiswa KKN-Citarum Harum UNAIR sepenuhnya ikut berperan aktif berkegiatan. Khususnya aktif berperan menghadapi permaslahan yang saat ini masih sering dijumpai.
”Khususnya, bagi masyarakat di wilayah DAS (daerah aliran sungai) Sungai Citarum yang belum memiliki kesadaran lingkungan untuk membuang sampah ke sungai,” katanya.
Masyarakat, ungkap Kolonel Kavaleri Purwadi, perlu diberikan pemahaman dan pengertian atas pentingnya lingkungan bersih serta sehat. Khususnya, melalui sosialisasi dan edukasi serta pemahaman tentang lingkungan hidup dan hidup bersih.
”Termasuk memberikan solusi dan pemecahan segala permasalahan-permasalahan, terutama untuk mengembalikan kelestarian Sungai Citarum,” tuturnya.
Diketahui, Prognas Citarum Harum terbagi atas 22 sektor
wilayah penanganan. Seluruhnya tersebar di sepanjang Sungai Citarum sejauh 267
Km. Mahasiswa KKN-Citarum Harum UNAIR ditempatkan di Sektor 7/ Satgas Citarum
Harum. Yakni, terdiri atas 14 desa dan 5 kecamatan. (*)
Penulis: Feri Fenoria Rifa’i