Mengenang Pak Toyo, Sosok Inspiratif bagi Warga Ilkom UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Istri dari mendiang Drs Soetojo Darsosentono MS, kerap disapa dengan panggilan Bu Moer. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Mengenang kepergian Drs Soetojo Darsosentono MS selaku dosen senior Departemen Komunikasi Universitas Airlangga (UNAIR), Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi menggelar acara persembahan untuk mendiang. Acara ini bertajuk Tribute to Mr. Toyo: The Great Inspirator yang diselenggarakan pada Sabtu (26/3/2022).

Dosen dengan sapaan karib Pak Toyo tersebut merupakan salah satu dari pelopor Ilmu Komunikasi (Ilkom) UNAIR. Perwakilan dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, hingga alumni turut hadir meramaikan tribut ini.

Dengan kepribadian yang hangat menimbulkan kesan tak terlupakan pada mahasiswa hingga alumni Ilkom UNAIR. Dr Liestianingsih Dwi selaku pakar media dan gender Ilkom UNAIR ikut mengenang Toyo sebagai bagian penting dari perjalanan Departemen Komunikasi. Toyo, menurutnya, merupakan figur bapak dari banyak orang termasuk, Lies sendiri.

Istri dari mendiang Soetojo yang kerap dipanggil Bu Moer mengamini banyaknya cerita dari dosen dan alumni. Pasalnya, selain penyampaian kisah secara verbal, alumni dan dosen aktif berbincang melalui kolom komentar telekonferensi. 

“Semoga apa yang telah diajarkan (oleh mendiang, Red) bisa menjadi amal jariyah bagi Pak Toyo,” ucap Moer. 

Lukisan Wayang dan Dasi Keramat

Salah satu cuplikan dari kompilasi foto kenangan para alumni terhadap Pak Toyo. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Salah seorang guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAIR, Prof Dr Bagong Suyanto Drs M Si, tidak ketinggalan memberikan eulogi. Sebuah keberuntungan baginya telah mengenal Pak Toyo selama hidup. Menurutnya, Pak Toyo adalah seorang pribadi yang selalu ceria dan penuh canda gurau.

“Saya jadi ingat dulu sebelum Pak Toyo dipanggil Gusti Allah, dua bulan lalu saya dikirimi gambar wayang Punakawan yang ada sosok saya (Bagong, Red) dalam bentuk wayang,” tutur Bagong, menekankan seringnya Toyo memberikan kejutan berupa hadiah secara cuma-cuma.

Hobi Toyo yang sederhana namun tak terlupakan itu juga dirasakan oleh salah satu alumni Ilkom tahun 1995, Nuril. Nuril menuturkan, selepas sidang skripsi Toyo meminta dasi yang ia kenakan untuk kenang-kenangan. Keesokan harinya, Moer yang juga merupakan dosen senior Ilkom pada masa itu menitipkan tas kerja pada Nuril. Isinya dua helai dasi yang hingga kini masih dipakai Nuril pada acara-acara penting.

Acara juga dihiasi oleh penampilan puisi serta kompilasi foto kenangan dari mendiang Soetojo. Dosen senior Ilkom tersebut dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (19/3/2022) lalu. (*)

Penulis: Deanita Nurkhalisa

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp