Polimorfisme Gen ADIPOQ +45 T>G, Resistensi Insulin dan ICAM-1 pada Remaja Obesitas

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by KlikDokter

Remaja lebih banyak mengalami kejadian obesitas bila dibandingkan dengan orang dewasa, yang disebabkan gaya hidup, dimana remaja sering kali tidak sarapan, lebih menyukai konsumsi makanan cepat saji dan gaya hidup sedenter. Kondisi obesitas merupakan akumulasi berlebih lemak tubuh yang sangat membahayakan kesehatan, karena perubahan metabolisme tubuh, sehingga individu obesitas mudah mengalami resistensi insulin. Hal ini akan menyebabkan komplikasi di usia dini, seperti penyakit kardiovaskuler, sindrom metabolik, dan diabetes mellitus tipe 2, serta dislipidemia. Penyebab obesitas sendiri merupakan interaksi antara faktor genetik dan lingkungan. Diketahui kondisi hipoadiponetinemia, atau kadar adiponektin yang rendah merupakan faktor resiko terjadinya overweight, obesitas, dan sindrom metabolik pada masa dewasa. Hipoadiponektinemia menyebabkan menurunnya respon vasodilator.

Penyebab kondisi hipoadiponekimenia ini adalah polimorfisme gen ADIPOQ. Diketahui terdapat 4 gen ADIPOQ yang mengendalikan ekspresi adiponektin, mengalami polimorfisme, yaitu 2 terletak di bagian promoter gen (−11391 G>A dan −11377 C>G), satu di bagian ekson 2 (+45 T> G), dan sisanya di bagian intron 2 (+276 G>T).

Stimulasi inflamasi awal, seperti diet tinggi lemak, hiperkolesterolemia, obesitas, resistensi insulin, hipertensi, dan perokok mampu menstimulasi molekul adhesi seperti P-selectin, vascular cell adhesion molecule 1 (VCAM-1), dan intercellular cell adhesion molecule 1 (ICAM- 1), sehingga monosit dan limfosit di dalam aliran darah dapat menempel pada permukaan endothelium, yang merupakan tanda awal terjadinya disfungsi endothelium yang menjadi penyebab ketidak normalan kardiovaskuler.

Studi pada remaja obesitas di Surabaya dan Sidoarjo menunjukkan remaja laki-laki lebih banyak mengalami obesitas, karena asupan kalori remaja laki-laki lebih banyak daripada remaja perempuan, terutama minuman manis, dan juga pola hidup sedenter seperti nonton TV, lebih lama daripada remaja perempuan. Lebih jauh, perempuan lebih memperhatian diri, jika merasa gemuk, maka remaja perempuan lebih berusaha menurunkan berat badan melalui pola diet.

Remaja laki-laki juga memiliki kadar ICAM-1 lebih tinggi daripada remaja perempuan (592,81 + 458,50 vs. 696,72 + 471,29 ng/ml, p=0.006), dengan nilai HOMA IR yang tidak berbeda, yang artinya baik remaja laki-laki maupun perempuan, dapat mengalami resistensi insulin karena obesitasnya. Polimorfisme gen ADIPOQ + 45T> G tidak menunjukkan hubungan dengan jenis kelamin dan kadar adiponektin. Studi lain menunjukkan terdapat hubungan polimirfisme gen ADIPOQ + 45T> G dengan penurunan kadar insulin puasa, sehingga nilai HOMA IR turun, yang pada akhirnya mempengaruhi konsentrasi adiponektin pada populasi Pima Indian dan Kaukasia.

Studi ini juga menunjukkan tidak ada korelasi antara ICAM-1 dengan polimorfisme gen ADIPOQ + 45T> G. ICAM-1 merupakan kelompok immunoglobulin yang diekspresikan di permukaan sel endothelium oleh sejumlah sel karena kondisi inflamasi, sebagai reseptor adhesi dalam merespon stimuli berupa inflamasi. Dalam hal ini ICAM-1 bertindak sebagai mediator untuk memindahkan leukosit ke jaringan. ICAM-1 meningkat karena obesitas, khususnya obesitas sentral dan kondisi resistensi insulin. Pada remaja, proses inflamasi endothelium masih belum terjadi. Selain itu, resistensi insulin pada remaja masih dapat dikoreksi dengan meningkatnya aktivitas fisik.

Lebih jauh, terbukti terdapat hubungan kadar ICAM-1 yang tinggi dengan kejadian resistensi insulin, menandakan bahwa anak obesitas memang memiliki resiko tinggi mengalami penyakit kardiovaskuler. Namun demikian, penelitian yang mengamati hubungan HOMA IR dengan kekakuan arteri serta kadar insulin puasa pada anak-anak masih sangat sedikit. Kekurangan studi ini tidak menyertakan aktivitas fisik dan meninjau hubungannya dengan faktor inflamasi pada remaja obesitas.

Penulis: Nur Aisiyah Widjaja

Link Jurnal: https://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/17444/15372

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp