Bagaimana Potensi Pangan Lokal dapat Menyokong Ketahanan Pangan di Masa Pandemi?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh Berita

Food Agriculture Organization (FAO) dan International Food Policy Research Institute (IFPRI) menyatakan bahwa pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dapat menyebabkan krisis pangan baru yang berdampak pada ketahanan pangan suatu negara, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah Indonesia melalui Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian memiliki program Gerakan Sadar Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA). Gerakan Sadar Pangan B2SA merupakan implementasi pangan keluarga yang dilakukan melalui pemilihan bahan pangan dan penyusunan menu sesuai dengan standar B2SA. Gerakan ini memiliki peran dalam menjaga berat badan, meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit, serta dapat meningkatkan kualitas gizi. Dengan demikian, B2SA dapat menjadi salah satu upaya pencegahan terhadap virus COVID-19 yang termasuk ke dalam gerakan menjaga pola makan sehat di samping menjalankan gerakan 6M lainnya, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Indonesia sebagai negara dengan kondisi geografis dan potensi sumber daya alam yang melimpah memiliki karakteristik tersendiri di setiap wilayahnya. Salah satu wilayah di Indonesia yang mendukung ketahanan pangan nasional adalah Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 2021, Jawa Timur tercatat menjadi provinsi penghasil padi terbesar di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa Timur mampu menghasilkan 9,90 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) pada 2021. Selain itu, Jawa Timur merupakan penghasil produk agribisnis unggulan, produk komoditas di sektor pertanian, perkebunan, dan hortikultura, serta peternakan. Dengan berbagai keunggulan tersebut, Provinsi Jawa Timur dapat menyokong ketahanan pangan di masa pandemi COVID-19. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh tim penulis jurnal terkait klasifikasi dan pengelompokan potensi bahan pangan lokal berbasis B2SA di Jawa Timur dalam sudut pandang Statistika.

Klasifikasi dan pengelompokan yang menjadi metode analisis utama dalam penelitian ini merupakan perpaduan dari supervised dan unsupervised learning yang saat ini banyak digunakan dalam analisis big data. Dalam hal ini, data yang digunakan adalah komoditas bahan pangan berupa makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan di seluruh Jawa Timur. Klasifikasi potensi bahan pangan dilakukan dengan analisis regresi logistik biner dan random forest dengan variabel independen berupa makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah-buahan, dan makanan lain, sedangkan variabel dependen berupa kategori menu makanan sesuai standar B2SA. Klasifikasi ini mengacu pada standar nutrisi berdasarkan kalori oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil klasifikasi menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Timur lebih banyak mengonsumsi makanan non-B2SA. Sementara itu, pengelompokan bahan pangan dilakukan dengan analisis klaster secara hierarki melalui metode single linkage maupun non-hierarki melalui metode K-Means. Pengelompokan ini menghasilkan beberapa kategori atau klaster wilayah yang terdiri dari kabupaten dan kota di Jawa Timur dengan karakteristik potensi pangan masing-masing. Berdasarkan karakteristik tersebut, dapat dirumuskan rekomendasi tertentu sehingga dapat mengoptimalkan produksi pangan di Jawa Timur. Upaya tersebut tentu membutuhkan dukungan dan sinergi antara masyarakat dengan pemerintah Indonesia khususnya untuk memaksimalkan Gerakan Pangan B2SA dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan menjaga kualitas gizi masyarakat saat pandemi maupun setelah pandemi COVID-19 dinyatakan berakhir yang tentunya mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Oleh: M. Fariz Fadillah Mardianto, S.Si., M.Si

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada artikel ilmiah berikut:

Classification of Food Menu and Grouping of Food Potential to Support the Food Security and Nutrition Quality published in Communications in Mathematical Biology and Neuroscience (CMBN) Vol. 2022 (2022), 1-31. Authors: M. Fariz Fadillah Mardianto, Suliyanto, Faried Effendy, Antonio Nikolas Manuel Bonar Simamora, Ayuning Dwis Cahyasari, Chaerobby Fakhri Fauzaan Purwoko, dan Netha Aliffia dengan link sebagai berikut: http://www.scik.org/index.php/cmbn/article/view/6801

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp