Penghambat Faktor Xa untuk Manajemen Tromboemboli Vena pada Pasien dengan Kanker

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi by detikNews

Pasien dengan penyakit kanker memiliki kemungkinan 5 kali lipat lebih besar untuk mengalami tromboemboli vena (Venous Thromboembolism/VTE) dari pada populasi pada umumnya. Selain kanker itu sendiri, VTE adalah penyebab kematian paling umum pada pasien kanker. Menurut rekomendasi manajemen klinis sebelumnya, tipikal pengobatan VTE pada pasien kanker melibatkan penggunaan awal Low-Molecular-Weight Heparin (LMWH) intravena diikuti dengan penggunaan jangka panjang antagonis vitamin K oral (VKA). Namun, rekomendasi terbaru mengusulkan  penghambat  faktor Xa sebagai salah satu pilihan dari pengobatan awal utama untuk VTE. Studi-studi sebelumnya melaporkan tidak ada perbedaan dalam kejadian tromboemboli vena berulang dan perdarahan besar antara penghambat faktor Xa dan antikoagulasi standar.

Studi meta-analisis dalam artikel ini bertujuan untuk menilai efektivitas  penghambat  faktor Xa untuk pengelolaan VTE dan untuk menentukan efikasi dan keamanan  penghambat  faktor Xa untuk pengobatan VTE, khususnya pada pasien dengan penyakit kanker, karena adanya lebih banyak uji klinis acak (Randomized Clinical Trials/RCT) yang tersedia. Kekambuhan masing-masing adalah 4,9%, 9,1%, dan 6,9% untuk kelompok penghambat faktor Xa, LMWH, dan VKA, secara berturutan. Dalam artikel ini terdapat empat studi yang melibatkan lebih dari 4.771 pasien dan menemukan bahwa penghambat faktor Xa dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah dari kekambuhan VTE jika dibandingkan dengan LMWH, bahkan lebih rendah jika dibandingkan dengan VKA. Hasil ini konsisten dengan meta-analisis terbaru yang menggabungkan data dari RCT dan studi kohort retrospektif.

Metode studi ini yaitu penggunaan basis data dari PubMed dan Cochrane Library secara sistematis yang dipilih acak untuk semua RCT, tujuannya menilai kemanjuran penghambat faktor Xa dan untuk manajemen VTE pada pasien kanker. Statistika studi ini menggunakan RevMan 5.3, dimana dilakukan meta-analisis efek tetap Mantel-Haenszel dari hasil berikut: (1) VTE berulang, (2) kejadian VTE, dan (3) tingkat perdarahan besar.

Studi ini telah mengidentifikasi 11 penelitian yang melibatkan 7.965 pasien. Hasil menunjukkan bahwa penghambat faktor Xa lebih unggul dalam mencegah kekambuhan VTE, dibandingkan dengan dengan LMWH dan VKA. Sebagai profilaksis, penghambat faktor Xa memiliki tingkat VTE yang sama dibandingkan dengan VKA dan tingkat yang lebih rendah dibandingkan dengan placebo. Tingkat perdarahan besar lebih tinggi dengan  penghambat  faktor Xa dibandingkan dengan LMWH, tetapi secara signifikan lebih rendah daripada VKA.

Meta-analisis ini juga memberikan informasi tentang kemanjuran penghambat faktor Xa sebagai profilaksis, yang menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan plasebo, dapat secara signifikan mengurangi kejadian VTE. Menurut pedoman praktik klinis baru-baru ini, pasien rawat jalan kanker risiko tinggi dapat menerima tromboprofilaksis dengan penghambat faktor Xa atau LMWH, tanpa adanya faktor risiko utama untuk perdarahan. Biaya tinggi dan rasa sakit dari suntikan LMWH harian dapat dihindari dengan faktor tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penghambat faktor Xa efektif untuk manajemen VTE pada pasien kanker; namun, hal itu juga terkait dengan peningkatan risiko perdarahan dibandingkan dengan LMWH, akan tetapi menurun jika dibandingkan dengan VKA.

Penulis: Johanes Nugroho Eko Putranto, Ardyan Wardhana, Yoga Alfian Noor,  Pirhot Lambok Marnala Yosua Siahaan, Makhyan Jibril Al Farabi

Link artikel      : https://f1000research.com/articles/10-1257

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp