Apakah Terlibat dalam Strategi Orientasi Pasar Global Memengaruhi Kinerja Perguruan Tinggi?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Kompas com

Di era globalisasi dan di masa pandemi COVID-19, Perguruan Tinggi memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Kompleksitas dalam pengelolaan kinerja Perguruan Tinggi terutama dengan meningkatnya hambatan – hambatan selama pandemi menyebabkan dibutuhkannya strategi agar mampu meraih keunggulan kompetitif, salah satunya melalui strategi orientasi pasar global. Dalam konteks Perguruan Tinggi, strategi orientasi pasar global membutuhkan kesiapan modal intelektual agar mampu meningkatkan ketertarikan mahasiswa dan tenaga pendidik internasional untuk meningkatkan kinerja akademiknya. Perguruan Tinggi yang berfokus dalam menjalankan strategi orientasi pasar global akan memahami lebih baik kebutuhan konsumen dan kemampuan pesaing yang mendorong terciptanya inovasi terbuka melalui kolaborasi pengetahuan internal dan eksternal untuk meningkatkan kinerjanya. Peran penting strategi orientasi pasar global, kesiapan modal intelektual, dan inovasi terbuka dalam pengaruhnya terhadap kinerja Perguruan Tinggi masih sangat jarang diteliti. Oleh karena itu sangatlah menarik untuk memperdalam mengenai peran kesiapan modal intelektual dan inovasi terbuka dalam memediasi hubungan strategi orientasi pasar global terhadap kinerja Perguruan Tinggi.

Kajian ini dilakukan pada 50 Perguruan Tinggi negeri/swasta terbaik di Indonesia berdasarkan Webometrics 2021 melalui penyebaran kuisioner secara online. Sebelum dilakukan penyebaran kuisioner secara luas terlebih dahulu dilakukan Pilot Test pada 35 tenaga pendidik di Surabaya untuk menguji validitas dan reliabilitas dari setiap indikator pada kuisioner. Berdasarkan hasil Pilot Test dibuktikan bahwa seluruh indikator pernyataan dalam kuisioner telah valid dan reliable. Setelah tiga bulan masa pengumpulan data, didapatkan 119 jawaban dari para responden dengan respond rate sebesar 36%. PLS-SEM digunakan untuk menguji hipotesis peran kesiapan modal intelektual dan inovasi terbuka dalam memediasi pengaruh strategi orientasi pasar global terhadap kinerja Perguruan Tinggi. Sementara Common Method Variance dilakukan untuk membuktikan tidak adanya bias pada hasil data yang dikumpulkan.

Hasil kajian membuktikan bahwa strategi orientasi pasar global sebagai salah satu sumber daya internal meningkatkan kinerja dari Perguruan Tinggi, mendukung prediksi resources-based view. Di Indonesia, pemerintah mendukung Perguruan Tinggi untuk berorientasi global dengan standar akademik internasional agar dapat bersaing dengan Perguruan Tinggi di tingkat global. Dengan adanya pandemi COVID-19, semakin mendorong pembelajaran jarak jauh yang mengandalkan teknologi dalam mendukung proses belajar – mengajar. Pembelajaran jarak jauh ini sebagai salah satu strategi meningkatkan minat mahasiswa internasional terhadap Perguruan Tinggi di Indonesia. Hal ini sebagai bentuk langkah dalam menjalankan strategi orientasi pasar global untuk meningkatkan persaingan global dan kinerjanya.

Kesiapan modal intelektual terbukti memediasi sebagian pengaruh strategi orientasi pasar global terhadap kinerja Perguruan Tinggi. Di Indonesia, Perguruan Tinggi yang mengadopsi strategi orientasi pasar global, berlomba – lomba untuk menyediakan fasilitas – fasilitas yang mendukung optimalisasi modal intelektual yang dimiliki, seperti penyelenggaraan sertifikasi internasional, kerjasama akademik dengan Perguruan Tinggi di luar negeri, dan penguatan sistem manajemen Perguruan Tinggi.  

Sementara inovasi terbuka tidak memediasi hubungan antara strategi orientasi global dengan kinerja Perguruan Tinggi. Hal ini dapat terjadi pada Perguruan Tinggi di Indonesia karena tingginya biaya yang diperlukan untuk melakukan kolaborasi dengan pihak lain sehingga menimbulkan efek U-shape dan berpengaruh negatif dari perspektif biaya. Di masa pandemi, biaya untuk melaksanakan riset juga dikurangi yang menyebabkan rendahnya angka produktivitas dan kinerja Perguruan Tinggi. Selain itu, hasil kajian yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi kurang dapat diaplikasikan pada masyarakat luas sehingga menyebabkan rendahnya angka kontribusi kinerjanya.

Hasil kajian juga menunjukkan bahwa strategi orientasi pasar global berpengaruh pada peningkatan kesiapan modal intelektual, yang kemudian mendukung terciptanya inovasi terbuka, namun tidak memengaruhi kinerja Perguruan tinggi. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan diantaranya yaitu berkurangnya dana kajian untuk Perguruan Tinggi selama pandemi, rendahnya pengaplikasian hasil kajian, dan kurangnya hubungan antara Peguruan Tinggi dan industri lain. Dalam kajian ini tidak ditemukan adanya bias pada hasil uji Common Method Variance.

Temuan – temuan pada kajian ini memiliki kontribusi pada pemahaman terhadap pengelola Perguruan Tinggi mengenai pentingnya penerapan strategi orientasi pasar global. Pengelolaan atas modal intelektual dan inovasi terbuka menjadi salah satu aset kritial dalam mengeksekusi strategi menjadi lebih baik untuk meningkatkan kinerja Perguruan Tinggi. Temuan ini juga dapat menjadi masukan pada pengelola dan para pemangku kepentingan untuk membuat aturan dalam pengelolaan modal intelektual dan inovasi terbuka di lingkungan Perguruan Tinggi.

Penulis: Bambang Tjahjadi

Judul Jurnal: Does Engaging in Global Market Orientation Strategy Affect HEIs’ Performance? The Mediating Roles of Intellectual Capital Readiness and Open Innovation

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp