Curcumin Berpotensi Mencegah Diabetes Retinopati

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by CNN

Diabetes Mellitus adalah penyakit yang parah dan kronis penyakit karena pankreas tidak menghasilkan jumlah insulin yang cukup (hormon yang mengatur glukosa darah atau glukosa) atau tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang diproduksi. Jumlah pasien dengan diabetes mellitus di seluruh dunia meningkat empat kali lipat, dari 108 juta di tahun 1980 menjadi 422 juta di tahun 2014. Diabetes mellitus di Indonesia meningkat dari 6,9% di tahun 2013 menjadi 10,9% di tahun 2018.

Diabetes Mellitus menyebabkan tubuh mengalami peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia. Hiperglikemia berkepanjangan pada pasien dengan diabetes mellitus menyebabkan beberapa komplikasi, baik makrovaskuler dan mikrovaskuler. salah satu dari komplikasi mikrovaskuler yang sering terjadi adalah Retinopati Diabetik yang dapat menyebabkan cedera pada pembuluh darah retina, terutama jaringan yang sensitif terhadap sinar matahari. Kondisi ini menyebabkan gangguan visual yang berpotensi menyebabkan kebutaan.

Diabetes retinopati memiliki angka yang cukup tinggi prevalensinya dan berada di peringkat keempat secara global menjadi penyebab kebutaan setelah katarak, glaukoma, dan degenerasi makula. Di tahun 2010, dari sekitar 285 juta orang dengan diabetes mellitus secara global, lebih dari sepertiga memiliki gejala diabetes retinopati, dan sepertiga diantaranya mengalami Retinopati Diabetik yang mengancam penglihatan.

Sebagian besar kebutaan karena diabetes retinopati bersifat permanen, dan tidak dapat diobati. Oleh karena itu, tindakan preventif merupakan upaya vital untuk mengurangi kejadian diabetes retinopati. Upaya pencegahan diabetes retinopati adalah dengan mengendalikan stres oksidatif karena peningkatan glukosa darah yang terjadi cukup lama. salah satu cara untuk mengontrol stres oksidatif dalam tubuh adalah dengan memanfaatkan zat bioaktif dalam makanan, seperti kurkumin.

Kurkumin adalah zat polifenol dalam gugus flavonoid yang mengandung senyawa fenolik dan berfungsi sebagai antioksidan, antiinflamasi, agen anti-mutagenik, antikanker, dan anti-mikroba. Kurkumin dapat mencegah diabetes retinopati dalam beberapa mekanisme dengan target sejumlah molekul dalam tubuh. Tubuh membutuhkan properti antioksidan untuk mencegah kerusakan sel dengan melengkapi kekurangan elektron yang diikat oleh radikal bebas dan menghambat reaksi berantai yang dapat menyebabkan stres oksidatif.

Analisis dua belas studi menunjukkan hasil pengukuran yang signifikan diantarany penurunan kadar ROS, penurunan kadar glukosa darah, morfologi retina yang lebih baik mata, mencegah peradangan, dan penurunan dalam tingkat VEGF. Lima studi melaporkan hasil yang signifikan dari pemberian ekstrak kurkumin terhadap pencegahan diabetes retinopati dengan mengurangi tingkat ROS. Dua penelitian melaporkan penurunan kadar glukosa darah dengan hasil yang tidak signifikan. Sepuluh studi melaporkan hasil perbaikan morfologi retina dengan hasil signifikan. Selain itu, empat studi menunjukkan pemberian ekstrak kurkumin membantu proses anti inflamasi di retina mata.  Empat penelitian melaporkan bahwa zat bioaktif kurkumin dapat menurunkan VEGF.

Berdasarkan hasil analisis pada dua belas studi dalam review, diketahui waktu terbaik yang dibutuhkan kurkumin untuk memberikan hasil positif adalah enam belas minggu dengan dosis 100 mg/kg BB hingga 1 g/kg BB setiap hari. Dosis ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa pemberian kurkumin 500 mg hingga 1000 mg setiap hari dapat mencegah komplikasi akibat diabetes mellitus dan gangguan metabolism lain. Zat bioaktif dari kurkumin dalam larutan memiliki potensi yang lebih efektif daripada kurkumin biasa atau bubuk kurkumin dalam mencegah diabetes retinopati.

Zat bioaktif kurkumin terutama yang terkandung dalam kunyit berperan sebagai molekul target dan telah terbukti berpotensi terapeutik dalam mencegah diabetes retinopati. Kekuatan keterlibatan kurkumin dalam mengendalikan gen menciptakan efek positif yang kuat terhadap strategi terapi baru pada diabetes retinopati, tidak memiliki efek samping, terjangkau, dan mudah diakses. Zat bioaktif kurkumin dapat dijadikan sebagai obat yang menjanjikan dalam mengendalikan Retinopati Diabetik.

Ulasan terhadap dua belas studi menunjukkan hasil yang signifikan terkait dengan intervensi zat bioaktif kurkumin terhadap pencegahan Retinopati Diabetik. Kurkumin memiliki aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, dan menghambat VEGF modulasi sinyal seluler, dan dapat menyebabkan perubahan fenotipe pada diabetes retinopati. Bukti signifikan dari beberapa studi eksperimental menunjukkan potensi kurkumin dalam mencegah komplikasi diabetes mellitus.

Penulis: Dominikus Raditya Atmaka, S.Gz, M.PH.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://e-journal.unair.ac.id/MGI/article/view/27839

Ade Lia Ramadhani, Dominikus Raditya Atmaka, Fatqiatul Wulandari, Ratna Kuatiningsari (2022). Curcumin Bioactive Substance to Prevent Diabetic Retinopathy due to Diabetes Mellitus Complications: A Literature Review. Media Gizi Indonesia, 17(1): 82-94.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp